Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PADA 12 Mei 1937, Konsul Jenderal Inggris untuk Hindia Belanda, Sir Henry Fitzmaurice, menanam pohon ara di depan kantor dan kediamannya untuk memperingati penobatan Raja George VI.
Tepat 82 tahun kemudian, Minggu (12/5), Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Duta Besar Inggris Moazzam Malik menanam pohon yang baru untuk menandai 70 tahun hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia di Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Musem Perumusan Naskah Proklamasi pernah digunakan sebagai rumah dan Kantor Konsul Jenderal Inggris pada 1932. Setelah pendudukan Jepang berakhir pada 1945, gedung ini digunakan sebagai tempat untuk membahas dan menyusun naskah teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Gedung ini juga sempat menjadi markas besar Angkatan Darat Inggris, tempat perundingan Indonesia-Belanda yang dimediasi Inggris pada 1945 dan 1946. Sebelum diresmikan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi pada 1984, gedung ini ialah Kediaman Resmi Duta Besar Inggris selama lebih dari 20 tahun.
Acara penanaman pohon ini dihadiri pejabat pemerintah dari instansi-instansi terkait, perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, komunitas diplomatik, mahasiswa, dan media, dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama dengan anak-anak yatim.
Gedung ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi Indonesia. Selain terletak di jantung Kota Jakarta, gedung ini ialah tempat dirumuskannya naskah Proklamasi yang mengantarkan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. "Kami bangga menjadi bagian dari sejarah penting Indonesia karena gedung ini sempat menjadi kantor dan kediaman resmi Dubes Inggris hingga 1982," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste Moazzam Malik.
" Itulah mengapa kami memilihnya sebagai lokasi untuk perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris." (Yan/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved