Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Trump Desak Tiongkok Capai Kesepakatan Perdagangan

Tesa Oktiana Surbakti
12/5/2019 13:10
Trump Desak Tiongkok Capai Kesepakatan Perdagangan
Presiden AS Donald Trump memperingatkan Tiongkok agar mencapai kesepakatan perdagangan bilateral segera.(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trum memperingatkan Tiongkok agar mencapai kesepakatan perdagangan bilateral segera. Apabila perjanjian tidak segera diselesaikan, maka negosiasi perdagangan ke depan akan lebih buruk.

Dalam beberapa bulan terakhir, Washington dan Beijing terkunci dalam konflik dagang yang diiringi kenaikan tarif, serta menimbulkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global. Pembicaraan perwakilan kedua negara pada Jumat (10/5), berakhir tanpa kesepakatan.

Negosiator Tiongkok menyatakan kedua belah pihak akan bertemu lagi di Beijing, meski waktu belum ditentukan. Tiongkok memperingatkan kemungkinan untuk tidak membuat konsesi pada sejumlah prinsip penting.

"Saya pikir Tiongkok merasa terpukul sangat buruk dalam negosiasi baru-baru ini. Sehingga, mereka sebaiknya menunggu pemilihan umum (pemilu) berikutnya pada 2020, untuk melihat apakah mereka bisa beruntung dan mendapat kemenangan Partai Demokrat. Dalam hal ini, mereka akan terus menipu AS sebesar US$ 500 miliar per tahun," bunyi cuitan Trump pada Sabtu (11/5) waktu setempat.

"Satu-satunya persoalan ialah mereka (Tiongkok) tahu saya akan menang (dengan catatan ekonomi dan tingkat pekerjaan terbaik dalam sejarah AS). Kesepakatan perdagangan akan menjadi jauh lebih buruk bagi mereka, jika harus dinegosiasikan dalam masa jabatan kedua saya. Akan lebih bijak untuk mereka bertindak sekarang, daripada mengumpulkan tarif lebih besar," lanjut Trump.

Trump menuding Tiongkok telah mengingkari komitmennya dalam perjalanan negosiasi perdagangan. Dia menjatuhkan tarif baru yang menyasar komoditas Tiongkok senilai US$200 miliar. Kenaikan tarif dari 10% menjadi 25% berlaku pada Jumat lalu.

Tidak berhenti sampai di situ, Trump kembali memanaskan perselisihan. Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, mengungkapkan rencana Trump untuk menaikkan tarif pada komoditas impor asal Tiongkok senilai US$ 300 miliar. Tarif tersebut tidak akan berlaku selama berbulan-bulan. Lebih lanjut, Trump menekankan perusahaan dapat menghindari biaya tambahan dengan memproduksi barang di AS.

baca juga: Pemerintah Harus Serius Cari Pasar Ekspor Baru

"Cara mudah untuk menghindari tarif besar? Produksi barang dan produk Anda di AS dengan baik. Sangat sederhana," ujar Trump masih dalam cuitannya.

Padahal, hanya sepekan sebelumnya, AS dan Tiongkok tampak siap menyelesaikan perjanjian perdagangan secara menyeluruh. Seperti diketahui, Washington ingin Beijing memperketat perlindungan kekayaan intelektual investor AS, memotong subsidi untuk perusahaan domestik Tiongkok, serta mengurangi defisit perdagangan. Sementara itu, Tiongkok ingin mengakhiri pemberlakuan tarif sebagai bagian dari kesepakatan yang berimbang. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik