Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Rencana Tarif Baru Trump Berpeluang Pukul Konsumen AS

Angga Bratadharma
11/5/2019 16:45
Rencana Tarif Baru Trump Berpeluang Pukul Konsumen AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump( Jim WATSON / AFP)

JIKA  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merealisasikan ancaman untuk menaikkan tarif pada barang-barang Tiongkok, bukan tidak mungkin konsumen AS bakal terpukul. Meski di sisi lain beberapa investor melihat komentar Trump sebagai taktik tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan dagang dengan Tiongkok.
 
Mengutip CNBC, Sabtu, 11 Mei 2019, Trump pada Senin 6 April mengecam Tiongkok atas praktik perdagangannya dengan mengatakan Amerika Serikat kehilangan miliaran dolar karena perdagangan bersama Tiongkok. Komentar itu menyusul ancaman akhir pekannya untuk menaikkan tarif impor senilai USD200 miliar dari Tiongkok.
 
Adapun ancaman itu dilontarkan di saat pembicaraan sedang berlangsung antara Washington dan Beijing seperti yang dijadwalkan akan berlanjut minggu ini. Pada Jumat 3 Mei, Trump mengutip adanya kemajuan dalam pembicaraan perdagangan dan memuji hubungannya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Menurut Citigroup, sebanyak 40 persen barang konsumsi yang diimpor ke AS dari Tiongkok belum terpengaruh oleh tarif. Jadi jika administrasi AS menghasilkan tambahan tarif USD325 miliar barang yang berarti pakaian, mainan, sepatu, furnitur, dan elektronik dapat dikenakan tarif lebih tinggi, serta konsumen harus mengambil bagian.
 
Citigroup menilai kondisi itu dapat menyebabkan kenaikan inflasi, di saat terjadi inflasi yang saat ini rendah. Sejauh ini, pembicaraan perdagangan akan maju di minggu ini, di mana pejabat AS mengatakan negosiator Tiongkok membalikkan diri pada beberapa poin dari perjanjian sebelumnya.
 
Pejabat administrasi Trump mengatakan mereka sedang bersiap dalam menaikkan tarif barang USD200 miliar pada Jumat menjadi 25 persen dari 10 persen. Pejabat administrasi AS tidak mengatakan apa yang akan terjadi pada tarif baru atas barang senilai USD325 miliar, yang akan mencakup produk konsumen.
 
Tetapi beberapa ahli strategi meragukan AS akan bergerak maju pada tarif itu pada saat ini, karena bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk diterapkan. Peningkatan tarif akan menaikkan taruhan untuk administrasi Trump, yang meluncurkan tarif USD50 miliar pada produk-produk Tiongkok di Juni lalu.
 
Administrasi AS kemudian memprakarsai tarif 10 persen pada barang USD200 miliar, dengan janji untuk menaikkannya menjadi 25 persen jika pembicaraan tidak berjalan dengan baik. Sedangkan Tiongkok membalas dengan cara yang sama dengan tarifnya sendiri, dan diharapkan akan dilakukan lagi.(Medcom/OL-9)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya