Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

AS Hantam Tiongkok dengan Tarif Tinggi

Denny Parsaulian Sinaga
11/5/2019 00:10
AS Hantam Tiongkok dengan Tarif Tinggi
Orang-orang berjalan melalui area perbelanjaan di Shanghai, Tiongkok, kemarin.(HECTOR RETAMAL / AFP)

AMERIKA Serikat menarik pelatuknya pada Jumat (10/5) untuk tarif produk-produk Tiong­kok. Di sisi lain, Beijing segera bersumpah untuk membalas. Hal itu bakal menaikkan panas sebelum negosiasi perdagangan hari kedua.

Presiden Donald Trump mendapat pengarahan dari negosiator dagangnya setelah hari pertama pembicaraan dengan pihak Tiongkok pada Kamis (9/5). Namun, Trump tidak membuat langkah untuk menahan tarif dengan harapan mungkin ada penangguhan hukuman menit-menit terakhir saat negosiasi berlanjut.

Beberapa menit setelah AS meningkatkan bea masuk atas impor senilai US$200 miliar dari 10% menjadi 25%, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan sangat menyesalkan langkah itu. Tiongkok mengulangi janjinya untuk melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Terkunci dalam perselisihan perdagangan selama lebih dari setahun, para pejabat dari dua ekonomi terbesar dunia kembali ke meja perundingan, Kamis (9/5) malam, dengan dipimpin Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer serta Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.

Wakil Perdana Menteri Tiong­kok, Liu He, di Washington mengatakan, prospek pembicaraan itu menjanjikan. Akan tetapi, dia memperingatkan bahwa menaikkan tarif akan berbahaya bagi kedua belah pihak dan sebagai gantinya, dia menyerukan untuk kerja sama.

“Tiongkok percaya menaikkan tarif dalam situasi saat ini bukan solusi untuk masalah ini, tetapi berbahaya bagi Tiongkok, Amerika Serikat, dan seluruh dunia.”

Efek tarif Trump

Tarif yang lebih tinggi akan menghantam beragam peralat­an listrik, mesin, suku cadang, dan furnitur buatan Tiongkok. “Akan tetapi, karena penerapan tarif yang lebih tinggi, produk yang sudah ada di kapal menuju pelabuhan AS sebelum tengah malam hanya akan membayar tarif 10%,” kata Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menjelaskan.

AS menekan Tiongkok untuk mengubah kebijakannya tentang perlindungan kekayaan intelektual, subsidi besar-besaran untuk perusahaan milik negara, dan mengurangi defisit perdagangan yang menguap.

Sejak tahun lalu, kedua belah pihak telah bertukar tarif lebih dari US$360 miliar dalam perdagangan dua arah dan membebani sektor manufaktur kedua negara.

Trump memulai kebuntuan karena keluhan tentang praktik perdagangan Tiongkok yang tidak adil. “Tim AS bertemu dengan Trump pada Kamis (9/5) malam untuk memberi penjelasan singkat kepadanya dan setuju untuk melanjutkan diskusi pada Jumat,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Lighthizer dan Mnuchin bertemu dengan delegasi Tiongkok sekitar 90 menit pada Kamis malam dan mereka makan malam bersama Liu.

Ketegangan muncul kembali minggu ini setelah Trump dengan marah menuduh Tiongkok berusaha untuk membatalkan komitmennya.

“Mereka mengambil banyak bagian dari kesepakatan itu dan mereka melakukan negosiasi ulang. Anda tidak dapat melakukan itu,” kata Trump, Kamis (9/5).

Namun, dia mengulurkan harapan menyelamatkan kesepakatan. “Itu mungkin dilakukan,” kata Trump. “Tadi malam saya mendapatkan surat yang sangat indah dari Presiden Xi (Jinping).”

Dia telah mengancam untuk memperpanjang tarif berat untuk semua barang Tiongkok.

Michael Taylor, Direktur Pelaksana Moody’s Investors Service mengatakan, kenaikan tarif semakin meningkatkan ketegangan antara kedua negara.

“Sementara itu, kami percaya bahwa kesepakatan perdagangan pada akhirnya akan tercapai antara AS dan Tiongkok, risiko gangguan total dalam pembicara­an perdagangan telah meningkat,” kata Taylor. (AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik