Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
TIONGKOK dan Amerika Serikat (AS) memulai pembicaraan fase akhir di Beijing, Rabu (1/5). Kedua negara berupaya mengakhiri perang dagang yang mengguncang perekonomian global.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, mengungkapkan para pejabat pemerintahan dari kedua negara melalui jamuan makan malam menyenangkan. Dalam kesempatan itu, Wakil Perdana Menteri (PM) Tiongkok, Liu He, turut hadir.
Mnuchin yang turut didampingi Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, mengikuti diskusi sehari penuh. Pekan depan, Liu akan mendatangi Washington untuk putaran pembicaraan lain, khususnya terkait dengan hal-hal yang menjadi permainan akhir dari negosiasi.
Liu menyambut hangat Mnuchin dan Lighthizer ketika tiba di rumah tamu negara di Beijing. Ketiga pejabat negara itu saling melemparkan basa-basi, tetapi enggan memberikan komentar langsung kepada wartawan.
“Kami berhasil melakukannya. Kami menikmati makan malam yang menyenangkan. Terima kasih semuanya,” tukas Mnuchin kepada wartawan yang menunggu di hotel tempatnya menginap.
Beijing dan Washington kompak menyebut negosiasi perdagangan mengalami kemajuan, di antaranya termasuk isu kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa.
Kedua negara ingin mengakhiri konflik dagang, yang ditandai perang tarif impor terhadap komoditas bernilai miliaran dolar. Perang antara dua ekonomi raksasa telah mengganggu rantai pasokan dan mengguncang pasar keuangan global.
Akan tetapi, para pejabat AS secara pribadi mengatakan mekanisme penegakan hukum dari kesepakatan bilateral dan jadwal penaikan tarif, sulit untuk diselesaikan. Pejabat Tiongkok mengamini mekanisme penegakan ialah hal yang penting, tetapi harus berlaku dua arah. Tidak boleh membatasi pergerakan Tiongkok semata.
Di Washington, sejumlah sumber yang dekat dengan negosiasi menyatakan persoalan waktu penghapusan tarif terhadap komoditas Tiongok senilai US$250 miliar, menjadi salah satu aspek yang harus diselesaikan. Presiden AS. (CNBC/Tes/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved