Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Presiden Rombak Kabinet Sri Lanka

(AFP/Tes/X-11)
30/4/2019 02:40
Presiden Rombak Kabinet Sri Lanka
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena( ISHARA S. KODIKARA / AFP)

PRESIDEN Sri Lanka Maithripala Sirisena melakukan perombakan pejabat dengan memberhentikan kepala kepolisian negara tersebut dan menunjuk menteri pertahanan yang baru menyusul terjadinya serangan bom di negara itu beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, kepala kepolisian Sri Lanka, Pujith Jayasundara, tidak mau mengundurkan diri. Dia kini digantikan oleh Wakil Inspektur Jenderal Chandana Wickramaratne.

Sirisena menganggap Jayasundara gagal menindaklanjuti laporan intelijen, yang memperingatkan potensi serangan bom bunuh diri yang menargetkan sejumlah gereja. Serangan mematikan pada Minggu Paskah itu telah merenggut nyawa 253 orang.

“Jayasundara menentang keputusan presiden. Dia tetap mempertahankan posisinya. Itu artinya Jayasundara secara efektif telah ditangguhkan, sambil menunggu pemecatan resmi melalui opsi pemakzulan di parlemen,” ujar seorang sumber dari pemerintahan.

Pekan lalu, pejabat tinggi Kementerian Pertahanan Negara Sri Lanka, Hemasiri Fernando, memilih untuk mengundurkan diri setelah dianggap gagal menjaga keamanan oleh Presiden. Penggantinya kini ialah mantan panglima angkatan bersenjata Shantha Kottegoda.

Keadaan darurat
Pemerintah Sri Lanka menyatakan status keadaan darurat masih berlaku di negara tersebut. Ribuan tentara telah dikerahkan untuk operasi pencarian para ekstremis Islam, sejak terjadinya serangan terkoordinasi.

Tentara kemarin menggeledah sebuah permakaman di Kolombo menyusul ber­edarnya informasi soal bahan peledak yang disimpan di tempat tersebut. Namun, hasil penggeledahan itu nihil.

Sementara itu, polisi telah menangkap 13 warga negara asing yang melanggar waktu berlakunya visa mereka. Belum jelas apakah mereka yang berasal dari Nigeria, India, Iran, dan India itu terkait dengan serangan bom atau kelompok ekstremis.

Sejauh ini total sudah ada 150 orang yang ditahan sejak terjadinya serangan.  Sejumlah tersangka juga tewas dalam ope­rasi penangkapan. (AFP/Tes/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya