Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEORANG remaja pria bersenjata yang menulis sebuah manifesto berisi kebencian menembaki sebuah sinagoge di California, Sabtu (27/4). Serangan itu menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya, termasuk rabi, ketika para jemaat di hari terakhir Paskah.
Penembakan di Kota Poway, utara San Diego itu, terjadi tepat enam bulan setelah seorang supremasi kulit putih menewaskan 11 orang di sinagoge Tree of Life di Pittsburgh. Serangan itu ialah yang paling mematikan terhadap komunitas Yahudi dalam sejarah AS.
Sheriff County San Diego, Bill Gore, mengatakan mereka yang terluka termasuk rabi dan seorang perempuan, serta pria berusia 34 tahun terluka oleh pecahan peluru. Sementara itu, seorang perempuan berusia 60 tahun meninggal karena luka-luka.
Gore mengidentifikasi tersangka bernama John Earnest. Remaja berusia 19 tahun itu tidak memiliki catatan kejahatan. Earnest menerobos ke Sinagoge Poway Chabad yang di dalamnya ada sekitar 100 orang sekitar pukul 11.20 waktu setempat. Earnest kemudian melepaskan tembakan dengan senjata serbu yang tampaknya tidak berfungsi sehingga mencegahnya melukai lebih banyak korban.
“Pria itu akhirnya ditangkap seorang petugas polisi San Diego yang sedang memantau radio dan bergegas ke tempat kejadian,” kata kepala polisi San Diego, David Nisleit.
Presiden Donald Trump mengecam penembakan itu sebagai kejahatan rasial dan menawarkan dukungannya kepada para korban. “Malam ini, hati Amerika bersama para korban penembakan di sinagoge yang mengerikan di California,” katanya kepada para pendukung. Gubernur California Gavin Newsom juga mengecam tragedi itu.
“Tidak ada yang harus takut pergi ke tempat ibadah mereka dan tidak ada yang harus menjadi target karena mempraktikkan prinsip-prinsip iman mereka,” tambah Newsom.
Di Twitter, anggota Kongres Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez mengatakan, dia patah hati oleh berita penembakan itu. “Kami memiliki tanggung jawab untuk mencintai dan melindungi tetangga kami,” katanya. (AFP/Yan/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved