Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Umat Katolik Sri Lanka Doakan Korban Pengeboman Paskah

(AFP/Yan/I-1)
29/4/2019 05:00
Umat Katolik Sri Lanka Doakan Korban Pengeboman Paskah
Sejumlah umat Katolik menangis, tetapi berdoa dengan khusyuk dan me­nyalakan lilin untuk para korban pengebom­an Paskah yang mengerikan.(Jewel SAMAD / AFP)

LONCENG berdentang di Gereja St Anthony di Colombo yang hancur pada Minggu (28/4). Saat itu sejumlah umat Katolik menangis, tetapi berdoa dengan khusyuk dan me­nyalakan lilin untuk para korban pengebom­an Paskah yang mengerikan.

Lonceng berbunyi pukul 08.45 pagi, bertepatan dengan seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan perangkatnya di dalam gereja abad ke-18 itu pada Minggu Paskah pekan lalu. Serangan itu ialah satu dari enam serang­an terhadap gereja dan hotel-hotel mewah yang menewaskan 253 orang.

Kepemimpinan Katolik Roma di pulau itu telah menangguhkan semua layanan publik karena takut akan adanya serangan baru. Namun, pada Minggu (28/4) pagi, ketika umat-umat Katolik Sri Lanka berusaha untuk berdamai dengan tragedi itu, banyak umat Katolik melakukan penjagaan yang ketat di luar gereja.

Stanislaus mengatakan, dia mendatangi St Anthony’s karena dia ingin berpartisipasi dalam misa dengan cara tertentu. “Kami ­ingin berpartisipasi karena kami belum dapat beribadah sepanjang minggu,” kata pria berusia 30 tahun itu.

Di kediaman Uskup Agung Katolik Roma yang dijaga ketat di Colombo, Kardinal Malcolm Ranjith mengutuk serangan itu sebagai penghinaan terhadap kemanusiaan. Seruan kardinal itu disampaikan dalam sebuah misa privat yang disiarkan langsung di saluran televisi negara itu.

Bersama Presiden Maithripala Sirisena, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe, dan pemimpin oposisi Mahinda Rajapakse, kardinal mengimbau perdamaian dan persatuan di pulau multietnis yang berpenduduk 21 juta orang itu.  “Dalam nama Tuhan, kita tidak bisa menghancurkan siapa pun,” katanya.

“Apa yang terjadi pada Minggu lalu ialah tragedi besar, penghinaan terhadap kemanusiaan,” kata kardinal.

Kardinal mendesak para pengikut untuk menunjukkan kebaikan kepada orang lain sebagai tanda penghormatan kepada semua korban.

Pihak berwenang menyalahkan kelompok Islam lokal yang berafiliasi dengan Negara Islam (IS) sebagai pelaku serangan itu. (AFP/Yan/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya