Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENDUNG yang menggelayuti Kota Zagreb sejak Sabtu (13/4) pagi, tidak menyurutkan langkah kaki WNI yang berada di Kroasia untuk menggunakan hak pilihnya pada Pesta Demokrasi Indonesia di Kroasia.
Warga Indonesia nampak bercengkerama di depan TPS 001 yang terletak di KBRI Zagreb, tampak meriah dengan nuansa merah putih dan di bawah pohon sakura yang sedang cantik merekah.
Tepat pukul 9 pagi KPPSLN memulai kegiatan dengan mengucap janji dan menunjukkan berbagai kelengkapan pemilu. Para KPPSLN memakai pakaian adat merepresentasikan keanekaragaman Indonesia
Duta Besar RI Sjachroedin Z.P. dan Ibu Truly Z.P. mendapat nomor urut pemilih pertama untuk menggunakan haknya, diikuti warga lainnya.
Usai menggunakan hak pilih seluruh warga yang hadir pun menikmati aneka hidangan khas Indonesia. Nasi uduk, siomay, pempek, dan bakso yang mampu menghangatkan badan di tengah suhu 9 derajat dan angin sepoi-sepoi.
Baca juga : 95% Surat Suara Pemilu 2019 di Hungaria Terpakai
Alunan irama karaoke lagu-lagu populer dari genre pop, rock hingga dangdut pun turut memeriahkan suasana pesta demokrasi di Zagreb ini. Suasana semakin hangat dengan penampilan Grup Syantik yang menarikan dua tarian dengan apik.
"Meski komunitas Indonesia di Kroasia tidak terlalu besar tapi yang paling penting harus kompak dan menjaga persatuan," kata Dubes Sjachroedin
Anwar, mahasiswa pertukaran dari Universitas Teknologi Yogyakarta yang baru pertama kali memilih di luar negeri sangat antusias dalam menggunakan hak pilihnya berbekal form A5,
"Kapan nih giliran saya...", ungkapnya tidak sabar.
Mikrofon karaoke pun nyaris tidak sempat lagi menyentuh meja, trus berpindah dari satu tangan ke tangan warga lainnya yang kualitas vokalnya tidak kalah dari penyanyi festival.
Jelang pukul 7 malam lagu kemesraan menutup kemeriahan pesta demokrasi di Zagreb. Sebanyak 90,24% surat suara telah digunakan untuk menyuarakan hak pilih warga baik yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap maupun Daftar Pemilih Tambahan. (OL-8)
Intip gaya outfit para selebritis Tanah Air saat menghadiri TPS dan menggunakan hak suara mereka.
SEJUMLAH mahasiswa Indonesia yang sedang berkuliah di luar negeri terancam kehilangan hak pilihnya pada Pemilu 2024 karena gagal memproses izin pindah memilih di PPLN.
Ganjar Pranowo-Mahfud MD sama-sama menyinggung soal kecurangan Pemilu 2024 pada 45 hari jelang 14 Februari 2024.
Sebagai contoh, jumlah TPSLN di Hong Kong yang sebelumnya ada 31 buah, berkurang menjadi 4 di dalam premis Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berbeda pandangan dalam menyikapi nasib 62 ribu lebih surat suara yang telah terkirim.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) diminta untuk memitigasi potensi masalah yang timbul dalam proses pemungutan suara di luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved