Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Trump Buka Peluang KTT Ketiga dengan Kim

Denny Parsaulian Sinaga
13/4/2019 00:15
Trump Buka Peluang KTT Ketiga dengan Kim
Presiden AS Donald Trump (kedua kiri) didampingi Ibu Negara Melania Trump (kiri) menyambut Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (dua kanan).(Nicholas Kamm / AFP)

PRESIDEN AS Donald Trump mengatakan ia mempertim­bangkan KTT nuklir keti­ga yang potensial dengan pe­­mimpin Korea Utara Kim Jong-un.

“Kami akan membahas itu dan pertemuan potensial, pertemuan lebih lanjut dengan Korea Utara dan Kim Jong-un,” kata Trump di Kantor Oval sebelum menerima Presiden Korea Se­latan Moon Jae-in, Kamis (11/4).

KTT ketiga akan menyusul terobosan bersejarah Trump tahun lalu saat ia ber­temu Kim di Singapura. Selain itu, tindak lanjut KTT Februari ini di Hanoi berakhir tanpa kemajuan dan gagal membuat Korea Utara menyerahkan senjata nuklir.

Baik Trump maupun Moon telah banyak berinvestasi mengubah Korea Utara. Namun, KTT yang gagal di Vietnam merupakan kemunduran bagi kedua sekutu itu.

Di Gedung Putih, Trump berkeras bahwa resolusi damai atas kebuntuan dengan Korea Utara masih dalam batas ditolerir dan Trump terus memupuk harapan yang cukup besar dalam skala diplomasi pribadinya.

“Saya menikmati pertemuan itu. Saya menikmati bersama dengan ke­tua,” kata Trump. “Kim ialah orang yang saya kenal dengan baik dan kami saling menghormati. Saya percaya selama periode wak­tu, banyak hal luar biasa akan terjadi. Saya pikir Korea Utara memiliki potensi luar biasa.”

KTT Vietnam berakhir tanpa hasil dengan Trump gagal mengekstraksi konsesi dari Kim atas persenjataan nuk­lir negara itu. Kim juga gagal men­­dapatkan pengurangan sanksi ekonomi yang dijatuhkan untuk menekannya agar mau bekerja sama.

Meskipun ada sanksi, Trump menga­takan pada Kamis (11/4), bahwa ia mendukung langkah Korea Selatan untuk membawa bantuan kemanusiaan.

“Kami sedang mendiskusikan hal-hal kemanusiaan tertentu saat ini. Sa­­ya setuju dengan itu, jujur saja,” ka­­tanya. “Meskipun sanksi yang lebih luas harus tetap diberlakukan.”

Menentang pengetatan sanksi

Trump menentang pengetatan sanksi lebih lanjut dan mencatat bahwa dia telah menghentikan sanksi-sanksi baru yang direncanakan.

“Ada pilihan untuk meningkatkan sanksi secara signifikan, tetapi saya tidak ingin melakukan itu,” katanya.

Trump telah muncul sebagai pembawa damai di Semenanjung Korea. Dia membalikkan pendekatan awalnya untuk menempatkan Washington dan Pyongyang di jalur bersejarah menuju rekonsiliasi.

Namun, pertemuan Hanoi itu menge­cewakan. Kedua pemimpin saling­ me­­motong pembicaraan mereka, melewatkan makan siang akhir yang dijadwalkan, dan tidak mengeluarkan pernyataan bersama.

Di Washington, Trump menuai kri­tik bahwa ia berada di luar kemampuannya mengubah Kim, dan duduk bersama diktator belum membawa banyak manfaat bagi Trump.

Trump berkeras mempertahankan hubungan pribadi yang luar bia­sa baik dengan Kim dan dia akan mempertahankan garis negosiasi yang su­lit. “Kadang-kadang, Anda harus ber­jalan,” kata Trump.

Dalam perundingannya dengan Trump, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menegaskan bahwa KTT itu te­­lah membuahkan hasil penting, ter­­utama pengurangan ketegangan militer yang dramatis dan signifikan di semenanjung Korea.

“KTT Hanoi sebenarnya bukan sumber kekecewaan, melainkan bagian dari proses yang lebih besar yang akan membawa kita ke kesepakatan yang lebih besar,” katanya. (AFP/Yan/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya