Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KOREA Selatan pada Jumat (5/4) bergulat dengan kobaran api besar yang menghanguskan hutan dan kota-kota di sepanjang pantai timur. Korsel mendeklarasikan keadaan darurat nasional dan memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk mengendalikan api.
Lebih dari 13 ribu petugas penyelamat dari seluruh negara itu berjuang untuk menghalau api yang bermula dari daerah Pegunungan Goseong, sekitar 160 kilometer timur laut Seoul, dan menyebar ke kota tetangga Sokcho, Gangneung, dan Donghae, hanya dalam beberapa jam.
Satu orang tewas dalam kebakaran itu, sedangkan 35 lainnya terluka. Sementara itu, setidaknya beberapa ribu orang telantar dan kerusakan yang terjadi disebut pihak berwenang sebagai yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pemerintah menyatakan keadaan bencana nasional untuk daerah-daerah yang terkena dampak pada pukul 9 pagi. Kondisi ini memungkinkan penyediaan persediaan bantuan yang cepat dan sumber daya lain yang diperlukan untuk meminimalkan kerusakan.
Presiden Moon Jae-in mendesak jajarannya untuk melakukan upaya habis-habisan untuk menahan api dan membantu para korban. "Saya meminta Anda untuk melakukan yang terbaik sampai saat terakhir ketika semua bara benar-benar padam," kata presiden dalam pertemuan manajemen krisis yang diadakan di Pusat Manajemen Krisis Nasional di Seoul.
Mengingat daerah-daerah yang dilanda kebakaran terletak di dekat perbatasan antar-Korea, pemerintah mengatakan akan berbagi informasi dengan Korut tentang kebakaran dan status penyelamatan, dan akan melakukan kerja sama bilateral jika perlu.
Militer dan polisi mengirim pasukan mereka ke tempat kejadian untuk membantu mengendalikan api. Korps Tentara ke-8 mengerahkan 3.500 prajuritnya dan menerbangkan 10 helikopter militer ke lokasi-lokasi itu.
Lebih dari 1.600 pasukan polisi dari 13 regu dan unit penjaga dari Provinsi Gangwon, Gyeonggi, dan Chungcheong Utara telah bergabung dengan pasukan penyelamat untuk memadamkan api.
Pada pukul 11.00 pagi, api telah membakar 525 hektare lahan atau 5,25 juta meter persegi hutan, dan menghancurkan lebih dari 200 rumah dan bangunan. Demikian menurut pusat kendali Gangwon.
Zona bencana khusus
Kemungkinan keputusan pemerintah tentang zona bencana khusus akan dilakukan setelah ada hasil penilaian terhadap skala kerusakan.
Daerah yang terkena dampak termasuk Kabupaten Goseong, Inje, dan Sokcho, serta Kota Gangneung dan Donghae. Jika masuk zona bencana khusus, wilayah-wilayah ini akan mendapat dana darurat dan bantuan lainnya atas arahan pemerintah pusat.
Korea Selatan terakhir menyatakan negara dalam bencana pada 2005 saat kebakaran besar di Yangyang di provinsi yang sama dan pada 2007. Kebakaran terjadi setelah terjadi tumpahan minyak terburuk di Korea Selatan dari sebuah kapal tanker yang terdaftar di Hong Kong di lepas pantai barat Taean.
Kebakaran itu, yang diyakini dimulai di tepi jalan di Provinsi Gangwon, menyebar dengan cepat ke daerah-daerah tetangga, melanda Sokcho, Gangneung, dan Donghae serta lebih jauh ke selatan dalam beberapa jam. Diperburuk lagi ketika angin selatan yang kencang bertiup dengan kecepatan hingga 35,6 meter per detik. (Yonhap/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved