Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEJUMLAH pemimpin dunia mengutuk serangan teror di masjid wilayah Christchurch, Selandia Baru, yang menewaskan 49 orang. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyebut peristiwa serangan itu pembantaian yang mengerikan.
"Duka paling mendalam saya sampaikan kepada warga Selandia Baru, pasca peristiwa mengerikan di dua masjid. Puluhan orang tidak bersalah harus mati tanpa alasan, dan banyak yang terluka parah. AS bersama Selandia Baru dan siap membantu. Tuhan memberkati kita semua!," bunyi cuitan Trump dalam akun Twitter-nya.
Dari Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II, mengaku sangat sedih ketika mendengar serangan mematikan pada waktu salat Jum'at. "Saya sangat berduka atas peristiwa mengerikan di Christchurch. Pikiran dan doa saya bersama dengan seluruh warga Selandia Baru," kata Ratu melalui pernyataan resmi.
"Pangeran Philip dan saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan rekan-rekan korban. Kami memberikan penghormatan kepada petugas dan sukarelawan yang membantu korban luka," imbuhnya.
Baca juga: Jusuf Kalla Nilai Penembakan Masjid Terorganisasi
Ratu Elizabeth II merupakan ratu dari 15 negara selain Inggris, termasuk Australia, Kanada dan Selandia Baru. Dia terakhir mengunjungi Selandia Baru pada 2002, dalam perayaan 50 tahun bertahta.
Sementara itu, Paus Fransiskus meyakinkan seluruh warga Selandia Baru, khususnya umat Muslim, tentang rasa solidaritasnya yang tulus. "Paus sangat sedih mengetahui banyak yang kehilangan nyawa dan terluka dalam aksi penyerangan yang tidak masuk akal," ujar Sekretaris Negara Vatikan, Pietro parolin, melalui telegram.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga mengutuk serangan mematikan di Selandia Baru. Dia menggambarkan permusuhan terhadap Islam tengah mendapat sorotan dunia.
"Peristiwa serangan ini seakan mempertontonkan permusuhan terhadap Islam di mata dunia. Dalam beberapa waktu, permusuhan sudah mencapai aksi pembunuhan massal," tukas Erdogan. Pemimpin Turki yang kerap mengkritik sikap Islamofobia, menyerukan agar negara-negara Barat segera bertindak untuk mencegah serangan serupa.
"Jika tidak ada langkah khusus yang diambil, berita mengenai serangan lain bisa saja terjadi. Saya menyerukan kepada dunia, khususnya Barat, untuk mengambil langkah cepat, ucapnya.(AFP/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved