Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Kasus Khashoggi, Senat Desak Trump Ambil Tindakan Tegas

Tesa Oktiana Surbakti [email protected]
06/3/2019 05:40
 Kasus Khashoggi, Senat Desak Trump Ambil Tindakan Tegas
(THOMAS KIENZLE/AFP)

SENATOR Partai Republik dan Partai Demokrat kecewa terhadap kegagalan Pemerintah Amerika Serikat (AS), dalam memberikan informasi lebih lanjut mengenai kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Mereka mendesak Presiden AS, Donald Trump, segera mengambil tindakan yang lebih signifikan.

Pada Senin malam waktu setempat, pejabat Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan berupaya memberikan penjelasan kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, dalam sebuah pertemuan tertutup. Anggota parlemen mengungkapkan mereka tidak mendapatkan hal baru.

"Ini benar-benar membuang waktu. Padahal banyak hal yang mereka ketahui," tukas Senator Partai Republik Lindsey Graham, kepada wartawan seusai pertemuan.

Graham menekankan Pemerintahan Trump harus melakukan tindak lanjut, tetapi ia enggan menjelaskan langkah yang dimaksud.

"Pertemuan ini tidak terlalu membantu. Kami merasa frustasi karena hanya ada sedikit kemajuan," imbuh Senator Partai Republik Mitt Romney.

Anggota Komite Demokrat, Bob Menendez, menggarisbawahi urgensi pemberlakuan sanksi baru. Hal itu bisa diwujudkan melalui regulasi yang tengah digodok Senat AS.

"Saya pikir Senat harus bertindak, kecuali menganggap kasus kematian seorang jurnalis warga AS, sebagai tindakan yang diterima lebih luas. Namun, saya tidak bisa menerimanya," kata Menendez.

Lewati tenggang waktu

Pemerintahan Trump melewatkan tenggat pelaporan pihak yang bertanggung jawab atas kematian Khashoggi, kepada Kongres AS. Batas waktu yang ditetapkan ialah Februari lalu.

Di Arab Saudi, 11 tersangka telah didakwa terkait dengasn kasus pembunuhan tersebut. Pejabat setempat menepis tudingan keterlibatan Putra Mahkota Kerajaan Saudi, Muhammad bin Salman (MBS).

Seperti diketahui, laporan itu diperlukan setelah regulator menggulirkan syarat terhadap Undang-Undang Hak Asasi Manusia Global Magnitsky 2016, yakni penyelidikan administrasi Trump.

"Senat harus bertindak. Jika tidak, Global Magnitsky tidak akan memiliki konsekuensi. Pemerintah apa pun, mau yang sekarang atau yang lain, dapat mengabaikannya," ucap Manendez.

Senator Jim Risch, pimpinan Partai Republik, tidak memberikan kritik kepada pemerintah, tetapi mencari informasi lebih lanjut.

"Ini tugas yang sedang berjalan, dan kami tidak akan membiarkannya pergi," kata Risch dalam satu pernyataan seusai pengarahan.

Dia menuturkan hasil pertemuan dari Departemen Luar Negeri akan ditinjau kembali.

Khashoggi, kolumnis Washington Post yang kerap mengkritik pemerintahan Riyadh, dinyatakan tewas saat mengunjungi Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018.

Kasus kematiannya memicu keresahan Washington terhadap catatan hak asasi manusia Arab Saudi, berikut korban sipil yang ditimbulkan dalam Perang Yaman, ketika koalisi pimpinan Saudi melawan pemberontak Houthi dengan dukungan Iran.

Bulan lalu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang dipimpin Partai Demokrat, menyetujui resolusi berakhirnya dukungan AS terhadap koalisi pimpinan Saudi dalam Perang Yaman. (Channelnewsasia/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya