Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SEDIKITNYA 20 orang tewas dalam banjir bandang di Provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, Sabtu (2/3). Banjir yang dipicu hujan deras itu menyapu sejumlah rumah dan kendaraan di wilayah selatan negara tersebut.
Agensi Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mengatakan banjir telah merendam Kota Kandahar dan sejumlah distrik di provinsi. Hujan dengan intensitas 97 milimeter turun di Kandahar dalam 30 jam terakhir.
"Sepuluh orang, termasuk anak-anak, masih dinyatakan hilang," kata agensi PBB tersebut, seperti dikutip dari laman AFP.
"Diestimasi ada sekitar 2.000 rumah yang rusak dalam banjir ini," lanjutnya.
Banjir juga diyakini telah merusak banyak bangunan lain di Kandahar.
Baca juga: Konflik Dengan Pakistan Memanas, India Bangun Ribuan Bungker
Wakil Gubernur Kandahar Abdul Hanan Moneeb menyebut ini adalah banjir terburuk di wilayahnya dalam tujuh tahun terakhir. Ia khawatir akan ada banyak korban jiwa karena wilayah terdampak banjir dihuni sejumlah peternak nomad.
Sejak banjir bandang dimulai pada Jumat (1/3) malam, Moneeb menyebut militer Afghanistan telah berhasil menyelamatkan 400 keluarga di Kandahar.
Raziq Shirzai, Komandan Angkatan Udara Afghanistan di Kandahar, mengatakan kepada AFP bahwa operasi penyelamatan di Kandahar dan sekitarnya masih tertunda akibat hujan deras.
Bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bandang sering menghantam area pegunungan dan perbukitan di Afghanistan. Bencana biasanya terjadi saat salju mencair di musim semi dan panas. Risiko bencana alam di Afghanistan juga diperparah deforestasi.
Guyuran salju di banyak wilayah di Afghanistan sepanjang musim dingin kemarin telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya banjir saat memasuki musim semi. Cuaca ekstrem ini terjadi setelah Afghanistan dilanda kekeringan sejak beberapa tahun terakhir.
Menurut data PBB, hampir 50 orang tewas dalam sejumlah musibah banjir di Afghanistan dalam periode Januari dan Februari tahun ini.
Pada 2015, cuaca ekstrem di Afghanistan menewaskan sedikitnya 320 orang. Musibah salju longsor memutus akses ke tiga distrik di wilayah terpencil di selatan Afghanistan.
Hujan deras dan salju longsor di 20 provinsi di Afghanistan kala itu juga membuat 187 orang terluka. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved