Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEORANG pria yang tewas ditembak militer Bangladesh karena bermaksud membajak pesawat, ternyata diketahui membawa senjata api palsu. Dia mengaku kepada tim negosiator tengah bermasalah dengan istri.
Pria yang diketahui berusia 25 tahun itu ditembak dan akhirya meninggal akibat luka yang diderita, ketika hendak menguasai pesawat yang lepas landas dari Dhaka, Bangladesh dengan tujuan Dubai. Tetapi karena ulahnya, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Chittagong pada Minggu 24 Februari 2019.
Pasukan Komando Bangladesh langsung bergegas ke pesawat Biman Airlines yang sudah berada di landasan pacu Bandara Chittagong. Negosiator sempat berbicara dengan pria tersebut namun hasilnya nihil.
Manajer Bandara Chittagong Sarwar-e-Jaman mengatakan bahwa kejiwaan dari pelaku pembajakan dalam kondisi bermasalah.
Baca juga: Teringat Haji di Bangladesh
“Alasan dia membajak pesawat itu karena dirinya ada masalah sang istri dan mendesak untuk berbicara dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina,” ujar Sarwar, seperti dikutip AFP, Senin, 25 Februari 2019.
Pelaku yang diketahui bernama Mahadi, dilaporkan memegang pistol di dalam kabin pesawat. Dia juga mencoba mendobrak masuk ke dalam kokpit pesawat dengan nomor penerbangan BG 147 itu, yang berujung dilakukannya pendaratan darurat.
Seorang penumpang mengaku bahwa Mahadi melepaskan satu atau dua tembakan. Tetapi Kepala Otoritas Penerbangan Bangladesh Marsekal Nayeem Hasan mengatakan bahwa senjata yang dibawa bukan senjata asli.
“Berdasarkan keterangan yang sudah melihatnya, sepertinya senjata itu palsu,” tutur Hasan.
Kini pihak berwenang tengah menyelidiki mengapa pistol semacam itu bisa lolos dari pengawasan Bandara Dhaka. “Penyelidikan saat ini tengah dilakukan. Sangat tidak mungkin sistem keamanan bisa dibobol, karena sistem ini dirancang oleh International Civil Aviation Organisation (ICAO),” imbuh Hasan.
Hasan menegaskan bahwa keamanan Bangladesh sejalan dengan standar internasional. Menurutnya, setiap petugas secara regular diperiksa oleh badan internasional. (Medcom/OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved