Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pengebom di Filipina Diyakini WNI

MI
02/2/2019 10:45
Pengebom di Filipina Diyakini WNI
Tentara Filipina mengawal mobil jenazah menuju permakaman korban tewas dalam pengeboman Katedral di Jolo, Filipina, Rabu (30/1/2019).(AFP/NICKEE BUTLANGAN)

AKSI teror mematikan di Fili­pi­­na selatan pada akhir pekan lalu dipastikan tindakan bom bunuh diri yang diyakini dilakukan oleh pasangan suami-istri asal Indonesia dengan bantuan teroris Islamic State (IS).

Sebanyak 22 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka ketika dua bom menghantam se­buah gereja di Pulau Jolo di Fi­­lipina selatan ketika itu. Pe­nge­­boman terjadi beberapa hari setelah para pemilih mendu­kung pembentukan daerah oto­nom muslim yang baru.

IS memang langsung mengklaim bertanggung jawab atas teror itu. Namun, hasil penyeli­­dikan terkini menyebutkan pe­la­ku bom bunuh diri itu ialah suami-istri dari Indonesia.

Menurut Menteri Dalam Ne­geri Filipina Eduardo Ano, ke­ma­­rin, keduanya dibantu oleh kelompok IS. ‘’Mereka orang In­donesia,’’ ujarnya kepada CNN Filipina.

Serangan semacam itu, imbuh dia, hampir tidak pernah terde­ngar di Filipina. Menteri Ano yang merupakan mantan kepala militer di Filipina pun meyakini keterlibatan orang Indonesia.

Pernyataan Ano merupakan yang paling akhir disampaikan mengenai penyelidikan yang penuh ketidakkonsistenan. Pihak keamanan sebelumnya mengatakan bom diledakkan dengan kendali jarak jauh.

Namun, kemudian berubah setelah Presiden Rodrigo Duter­te mengatakan itu  bom bunuh di­ri. Pandangan Duterte ini diamini oleh Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana.

Menurut Lorenzana, pemeriksaan tas pengunjung di pintu masuk gereja membuat sulit ba­gi teroris untuk meletakkan bom di sana sehingga amat mung­kin bom yang dilekatkan di tubuh pelaku.

“Menurut pemeriksaan forensik, bagian dari mayat-mayat itu dari dua orang, satu di dalam ge­­reja dan satu lagi di luar,” ka­­­tanya.

Di Jakarta, juru bicara Kemen­­terian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan pihaknya belum dapat mengonfirmasi soal keterlibatan warga Indo­nesia dalam aksi teror itu. Kedubes RI di Manila dan Konsulat Jenderal RI di Davao City tengah berusa­ha mendapatkan informasi ter­­kait.

‘’Informasi terakhir yang dite­rima hari ini dari pihak Kepolisian Nasional Filipina (PNP) dan komando militer Western Mindanao Command bahwa pe­laku pengeboman di Jolo belum teridentifikasi nama dan ke­­warganegaraannya,’’ ujarnya. (Ant/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya