Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Oposisi Suriah Bawa Tentara ke Manbij

Antara
29/12/2018 12:00
Oposisi Suriah Bawa Tentara ke Manbij
(AFP)

OPOSISI Suriah bersenjata pada Jumat (28/12) mengirim bala-bantuan baru militer ke daerah Operasi Tameng Eufrat dan garis depan Manbij di Suriah.

Setelah beredar laporan mengenai penggelaran tentara pemerintah di wilayah penting utara, Divisi Hamza --salah satu anggota Tentara Suriah Bebas (FSA), yang didukung Turki-- mengirim petempur dan kendaraan lapis baja ke garis perbatasan Manbij, kata satu pernyataan dari Tentara Nasional Suriah, satu komponen FSA.

Tentara itu akan melaksanakan tugas penting selama operasi yang diperkirakan banyak pihak akan dilancarkan oleh Turki di Kota Manbij, Suriah Utara.

Menurut pernyataan tersebut, Tentara Nasional FSA menyatakan, "Tentara Nasional sepenuhnya siap untuk membebaskan Manbij berdasarkan seruan dari rakyat Manbij." 

Pada Jumat (28/12) pagi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad "melancarkan operasi psikologis".

Ia menambahkan, "Kami menentang pemecahan Suriah. Tujuan kami ialah kelompok teroris pergi dari sana. Jika kelompok (teroris) itu pergi, maka tak ada tugas lagi buat kami." 

Erdogan juga mengatakan satu delegasi pejabat senior Turki dijadwalkan mengunjungi Moskow pada Sabtu untuk membahas situasi di Suriah, termasuk Manbij, demikian laporan Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu (29/12) pagi.

 

Baca juga: Duta Besar Xiao Qian Temui Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir

 

Pada 1 November, sebelum pengumuman bahwa pasukan AS akan keluar dari Suriah, tentara AS dan Turki memulai patroli gabungan di Manbija sebagai bagian dari satu kesepakatan yang dipusatkan pada penarikan petempur YPG/PKK demi kestabilan wilayah tersebut.

Dalam aksi teror lebih dari 30 tahun melawan Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris-- telah bertanggung-jawab atas kematian sebanyak 40.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak. YPG adalah cabang PKK di Suriah.

Erdogan telah mengisyaratkan operasi lintas-perbatasan terhadap YPG/PKK di Suriah akan segera dilancarkan. Sejak 2016, Ankara telah melancarkan dua operasi militer serupa di Suriah Utara.

Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengeluarkan pengumuman terbuka bahwa AS akan menarik tentaranya dari Suriah. Keputusan itu diambil setelah percakapan telepon Trump dengan Erdogan. 

Dalam percakapan tersebut, kedua pemimpin itu menyepakati perlunya bagi koordinasi yang lebih efektif mengenai negara yang dicabik perang saudara.

Tentara AS di Suriah telah bekerja sama dengan YPG/PKK untuk memerangi Da'esh, meskipun Turki keberatan dengan tindakan memanfaatkan satu kelompok teror itu untuk memerangi kelompok teror lain. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya