Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
MANUFAKTUR pesawat Boeing Co, mempertimbangkan meluncurkan pembaruan software atau perangkat lunak dari pesawat 737 MAX. Rencana dilakukan setelah kecelakaan yang dialami Lion Air PK LQP.
Penyelidik kecelakaan memusatkan perhatian pada kemungkinan sistem antistall yang baru, berulang kali mendorong hidung pesawat Lion Air ke bawah. Hal itu terjadi karena data yang salah dari sensor rusak akibat penerbangan sebelumnya.
Boeing mengatakan prosedur kokpit yang diterapkan pada penerbangan sebelumnya sudah siap mengatasi masalah seperti itu dan seri 737 tetap aman untuk terbang.
Namun, regulator AS mengatakan Boeing juga memeriksa kemungkinan perbaikan perangkat lunak, setelah diserang karena tidak menguraikan perubahan terbaru pada sistem otomatis dalam manual 737 MAX. Versi pesawat ini merupakan versi terbaru jet penumpang terlarisnya.
Baca juga: 17 Januari 2019, Sidang Perdana Gugatan Korban Lion Air JT-610 Kepada Boeing
Sementara rencana untuk perbaikan mungkin bukan yang terakhir, upgrade perangkat lunak Boeing dapat memblokir sistem antistall yang dimodifikasi baru-baru ini, yang dikenal sebagai MCAS. Pembaruan bisa mengawasi pesawat dari terus beroperasi sampai pesawat menyentuh batas bawahnya, kata sumber tersebut.
Fungsi MCAS akan dinonaktifkan jika kru meniadakannya dengan menyesuaikan pengaturan dalam arah yang berlawanan, menurut dua orang yang diberi penjelasan mengenai proposal Boeing.
"Ketika kru membuat penyesuaian, itu pada dasarnya akan melepaskan MCAS kecuali mendapat data baru," kata salah seorang dari ahli itu, yang dikutip dari Channel News Asia, Jumat (30/11).
Data dari perekam penerbangan Lion Air menunjukkan para pilot berusaha memperbaiki sistem lebih dari belasan kali sebelum pesawat jet itu jatuh ke Laut Jawa pada 29 Oktober, menewaskan semua 189 orang di pesawat.
Perhatian telah difokuskan pada peran sensor 'angle of attack' yang dicurigai digunakan untuk mengarahkan peringatan saat stall atau hilangnya daya angkut.
Sementara masing-masing 737 memiliki dua baling berbentuk pisau, sistem antistall pesawat bergantung pada data yang ditarik hanya dari satu baling-baling selama setiap penerbangan, dibandingkan dengan sistem tiga sensor ‘voting’ pada pesawat jet Airbus yang menjadi saingan.
Pembaruan perangkat lunak Boeing akan dilakukan sebagai langkah darurat dari Boeing dan Federal Aviation Administration (FAA). (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved