Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Negara Arab Puji Penjelasan Arab Saudi Soal Khashoggi

Antara
22/10/2018 08:54
Negara Arab Puji Penjelasan Arab Saudi Soal Khashoggi
(LEAH MILLIS/POOL/AFP)

SEJUMLAH negara Arab menyambut baik penjelasan Arab Saudi mengenai keadaan saat terbunuhnya wartawan kawakan Jamal Khashoggi.

Khashoggi, kolumnis dan wartawan Arab Saudi untuk The Washington Post, telah hilang sejak ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.

Setelah berhari-hari membantah, Riyadh akhirnya mengetahui keberadaan Khashoggi. Arab Saudi, pada Sabtu (20/10), menyatakan Khashoggi meninggal dalam perkelahian di dalam Konsulat.

Di dalam satu pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan kementerian itu mengapresiasi hasil penyelidikan awal (Arab Saudi) dalam kasus tersebut.

"Keputusan dan tindakan yang dilakukan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz sejalan dengan dihormatinya prinsip hukum dan pelaksanaan keadilan," tambah kementerian itu.

Pujian serupa disampaikan Uni Emirat Arab--yang memuji keputusan dan instruksi Raja Salman, kata kantor berita resmi Emirat.

Bahrain mengatakan keputusan Raja Arab Saudi tersebut dikeluarkan "untuk menegakkan keadilan dan kesetaraan serta mengungkap fakta." Hal itu dikatakan saluran televisi Arab Saudi Al-Ekhbariya di akun Twitter.

Sementara itu, Palestina mengatakan, "Arab Saudi, di bawah kepemimpinan Khadamul Haramain Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, akan menjadi keadilan, nilai-nilai dan prinsip-prinsip."

Kantor berita Palestina, WAFA,  memuji keputusan Arab Saudi karena "menegakkan kadilan, kejujuran, fakta dan hukum".

Pemerintah Yaman, sebagaimana dilaporkan kantor berita Saba, mengatakan di dalam satu pernyataan temuan dari penyelidikan Arab Saudi "mencerminkan tindak-lanjut yang serius yang berkelanjutan oleh lembaga Arab Saudi".

Menurut pernyataan tersebut, Riyadh "sejak dulu selalu mengkaji setiap kekeliruan yang mungkin dilakukan salah satu lembaganya dan bekerja untuk menanganinya dengan cepat dan mengambil tindakan yang diperlukan serta menyeret para pelakunya untuk mempertanggung-jawabkan perbuatan mereka seperti apa yang terjadi dalam peristiwa ini (terbunuhnya Khashoggi)".

Kementerian Luar Negeri Kuwait juga menyambut baik versi Arab Saudi mengenai peristiwa itu, dan mengatakan itu "mencerminkan keprihatinan Kerajaan tersebut mengenai dihormatinya prinsip hukum".

Pada gilirannya, Oman menggambarkan tindakan Arab Saudi berkaitan dengan Khashoggi sebagai "transparan".

Yordania mengatakan penjeleasan Arab Saudi "diperlukan untuk menjelaskan kondisi seputar kasus tersebut dan menyeret mereka yang bertanggung-jawab ke pengadilan".

Djibouti memuji "kepentingan" Arab Saudi untuk mengungkapkan fakta mengenai terbunuhnya Khashoggi, kata kantor berita resmi Arab Saudi, Saudi Press Agency.

Liga Arab, yang berpusat di Ibu Kota Mesir, Kairo, mengatakan penjelasan Arab Saudi "mencerminkan kepentingan besar untuk mengungkap kebenaran dan melakukan tindakan hukum yang diperlukan".

Di dalam satu pernyataan, Liga Arab menyampaikan penolakan atas ancaman menjatuhkan sanksi ekonomi atau melakukan tindakan sepihak terhadap Arab Saudi sehubungan dengan kasus Khashoggi.

Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) juga menyambut baik "kepentingan penting yang meliputi penangkapan 18 tersangka dalam kasus ini setelah penyelidikan awan oleh Jaksa Agung (Arab Saudi)".

Sementara itu, Abdullatif bin Rashid Az-Zayani, Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk, menggambarkan tindakan Arab Saudi tersebut sebagai "tegas" dan "mencerminkan komitmen pemimpin Kerajaan itu untuk menjelaskan fakta kepada masyarakat dunia". (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya