Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pejuang Antikekerasan Seksual Menangi Nobel Perdamaian

MI
06/10/2018 10:07
Pejuang Antikekerasan Seksual Menangi Nobel Perdamaian
Denis Mukwe­ge (kiri) dan Nadia Murad(AFP/JOEL SAGET/MARK WILSON )

PERJUANGAN dokter asal Kongo, Denis Mukwe­ge, 63, dan juru kampanye Komunitas Yazidi, Nadia Murad, 25, dalam ­memerangi keke­rasan seksual dalam konflik di seluruh dunia tidak sia-sia. Keduanya berhasil memenangi Hadiah Nobel Perdamaian 2018.

“Keduanya memenangi penghargaan karena upaya mereka untuk mengakhiri penggunaan kekerasan seksual sebagai senjata perang,” kata Ketua Komite Nobel, Berit Reiss-Andersen, dalam perkenalan para pemenang di Oslo, Norwegia, kemarin.

Dunia yang lebih damai, lanjutnya, hanya dapat dicapai jika perempuan dan hak-hak fundamental serta keamanan mereka diakui dan dilindungi dalam perang.

Mukwege dan Murad ada untuk mewakili perjuangan melawan momok global yang melampaui semua konflik tunggal, seperti yang ditunjuk­kan gerakan #MeToo yang te­rus berkembang.

Mukwege telah diakui selama dua dekade bekerja membantu perempuan untuk pulih dari kekerasan dan trauma pe­lecehan seksual serta pe­mer­kosaan di wilayah timur Republik Demokratik Kongo yang dilanda perang. Perempuan, anak-anak, dan bahkan bayi berumur beberapa bulan telah dirawat Mukwege.

Ia juga merawat puluhan ribu korban pemerkosaan di Rumah Sakit Panzi yang didirikannya pada 1999 di Kivu Selatan.

Dikenal sebagai dokter ke­ajaiban, dia adalah seorang pengkritik terang-terangan terhadap pelecehan perempuan selama perang. Dia menggambarkan pemerkosaan sebagai senjata pemusnah massal.

Selain Mukwege, Komite No­bel juga memilih Murad sebagai pemenang. ­Perempuan Irak dari komunitas Yazidi yang pada 2014 diculik milisi Islamic State itu pernah menjadi budak seks sebelum selama tiga bulan berhasil melarikan diri.

“Mukwege dan Murad telah membahayakan keamanan pribadi mereka dengan secara berani memerangi kejahatan perang dan mencari keadilan bagi para korban. Dengan de­­mikian, mereka mempromo­sikan persaudaraan bangsa-bangsa melalui penerapan prin­sip-prinsip hukum inter­­na­sional,” kata Komite Nobel Norwegia.

Pengumuman peraih Penghargaan Nobel Perdamaian kemarin ialah yang paling di­nantikan tahun ini. Ada 331 individu dan organisasi masuk nominasi. Penghargaan tersebut akan dipresentasikan dalam sebuah upacara di Oslo pada 10 Desember 2018. (Yan/AFP/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya