Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

PBB Bahas Peningkatan Jumlah Perempuan Penjaga Perdamaian

Antara
25/9/2018 11:20
PBB Bahas Peningkatan Jumlah Perempuan Penjaga Perdamaian
( Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi -- MI/PANCA SYURKANI)

MENTERI Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan peningkatan jumlah perempuan dalam pasukan penjaga perdamaian di PBB terkait dengan misi di negara konflik atau pascakonflik menjadi isu deklarasi politik.

Saat ini jumlah perempuan dalam pasukan perdamaian masih sangat sedikit, sekitar 3% dari total pasukan yang ada, kata Menlu Retno L.P. Marsudi di New York, Senin (24/9) waktu setempat, kepada wartawan saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sementara itu korban dari setiap konflik dan pascakonflik sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

"Secara tradisi mereka (perempuan korban konflik) lebih nyaman berhubungan dengan perempuan," katanya.

Dalam pertemuan para Menlu Perempuan yang digelar di Montreal, Kanada, beberapa waktu lalu, juga menginginkan peningkatan jumlah pasukan perdamaian perempuan di PBB.

Peningkatan peran pasukan berjenis kelamin perempuan tersebut menjadi salah satu tema untuk deklarasi politik dalam KTT Perdamaian Dunia yang digelar PBB guna memperingati ulang tahun ke-100 Nelson Mandela, kata Menlu.

Sementara itu, Menlu Retno juga menyoroti menguatnya ekslusifime dan ultra nasionalisme yang menjadi tantangan baru PBB dalam menciptakan perdamaian dan keadilan.

Tanpa keadilan bagi seluruh masyarakat bangsa-bangsa, menurut dia, sulit untuk menciptakan perdamaian. Untuk itu, dibutuhkan kepemimpinan oleh seluruh negara.

"Ini tantangan yang dihadapi oleh UN sehingga UN khusus mendedikasikan pada tahun ini untuk 'global leadership'. Kita tidak bisa menciptakan perdamaian dari leadership satu dua negara, itu perlu satu global leadership," katanya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya