Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
JACK Ma, pendiri dari raksasa ritel Tiongkok, Alibaba, mengurungkan niat menciptakan satu juta pekerjaan di Amerika Serikat (AS), di tengah konflik perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Jack Ma membuat pernyataan resminya untuk menciptakan lapangan kerja jelang pertemuan tingkat tinggi dengan Donald Trump pada Januari 2017 sebelum Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat. Adapun perubahan rencana sejalan dengan kebijakan Trump yang mengenakan tarif tinggi kepada Tiongkok.
"Janji itu dibuat atas dasar kemitraan ramah AS-Tiongkok dan hubungan perdagangan yang rasional. Premis itu sudah tidak ada lagi hari ini. Jadi janji kita tidak bisa dipenuhi," kata Jack Ma, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (20/9).
Meski demikian, Jack Ma yang baru-baru ini mengumumkan akan mengundurkan diri dari Chairman Alibaba menegaskan bahwa Alibaba tidak akan berhenti bekerja keras untuk berkontribusi pada perkembangan yang sehat dari perdagangan Tiongkok-AS. Alibaba siap terus tumbuh dan berkembang di masa-masa mendatang.
Komentar Ma datang usai Washington dan Beijing gagal mencapai kata sepakat untuk menyelesaikan kekhawatiran Trump tentang praktik perdagangan Tiongkok. Pada konferensi investor Alibaba, Ma juga menyebut friksi perdagangan sebagai kekacauan yang bisa memiliki dampak selama beberapa dekade.
Pemerintah Tiongkok sebelumnya disebut tidak akan tunduk pada tuntutan Amerika Serikat dalam negosiasi perdagangan, surat kabar China Daily yang dikelola negara mengatakan dalam sebuah editorial. Hal tersebut terungkap setelah para pejabat Tiongkok menyambut undangan dari Washington untuk sebuah pembicaraan baru.
Tiongkok dan Amerika Serikat akan kembali ke meja perundingan guna membahas sengketa perdagangan sejalan dengan ancaman tarif baru AS yang menjulang setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin memberikan undangan kepada rekan-rekan di Beijing untuk bertemu.
Harian resmi China Daily mengatakan Tiongkok tetap serius untuk menyelesaikan sengketa perdagangan dengan AS. Namun, ditegaskan Tiongkok tidak akan tunduk dengan tuntutan AS meski ada kekhawatiran atas perlambatan ekonomi dan jatuhnya pasar saham. Tiongkok berharap pengenaan tarif yang tinggi bisa segera dihilangkan di antara kedua negara. (Medcom/OL-3)
Australia resmi menghentikan sementara sebagian layanan pengiriman pos ke Amerika Serikat terkait tarif impor.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Korea Utara kembali melontarkan kecaman terhadap latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang tengah berlangsung.
Latihan militer gabungan Super Garuda Shield menyatukan lebih dari 6.000 pasukan dari 13 negara peserta.
Penggunaan senjata hanya diizinkan sebagai langkah terakhir dan terbatas pada situasi ancaman kematian atau cedera serius.
AFE menyoroti minimnya transparansi dan komunikasi dari pihak La Liga mengenai rencana membawa pertandingan domestik ke luar negeri.
Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi korban tewas mencakup pasien, tenaga medis, personel pertahanan sipil, dan awak media. Sejumlah korban lain dilaporkan terluka.
Presiden Donald Trump mengumumkan pemecatan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Lisa Cook. Trump menuding Cook terlibat dalam dugaan penipuan hipotek.
Presiden Korsel Lee Jae Myung meminta Presiden AS Donald Trump berperan sebagai peacemaker menuju perdamaian di Semenanjung Korea.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Donald Trump membantah tuduhan ia bercita-cita menjadi seorang diktator. Ia menyebut banyak orang justru tampak menginginkan hal itu.
Donald Trump mengatakan ingin kembali bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved