Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Serangan Pasukan Propemerintah Tewaskan 14 Orang di Nikaragua

Denny Parsaulian Sinaga
09/7/2018 18:04
Serangan Pasukan Propemerintah Tewaskan 14 Orang di Nikaragua
(AFP PHOTO / Inti OCON)

SEBUAH serangan oleh pasukan pro-pemerintah pada Minggu (8/7) waktu setempat menewaskan sedikitnya 14 orang tewas di Nikaragua. Dari video yang dibuat warga dan diposting di media sosial, tampak kelompok pria bersenjata berat dengan pakaian sipil berkerudung hitam menghancurkan barikade oposisi pada Minggu (8/7) di wilayah tersebut.

"Ini horor. Setidaknya ada minimal 14 tewas, bisa lebih. Itu termasuk setidaknya satu petugas anti huru hara, satu anggota paramiliter dan dua petugas polisi," kata Vilma Nunez, Presiden Pusat Nikaragua untuk Hak Azasi Manusia (CENIDH), kepada AFP. Jumlah ini memperpanjang daftar ratusan orang yang telah tewas sejak kerusuhan meletus pada April.

Pasukan pro-pemerintah itu memasuki kota bersama polisi, yang juga mengepung daerah tersebut. Peralatan mekanik membongkar barikade, membuka akses ke lebih dari 350 truk kargo yang terdampar di jalan raya di Jinotepe selama lebih dari sebulan.

"Ini tampak seperti pendudukan oleh tentara. Mereka menyapu bersih semua barikade. Ada lebih banyak orang mati yang identitasnya tidak dapat kami konfirmasikan," tambahnya.

Polisi menyalahkan oposisi yang mereka sebut teroris dengan senjata api, atas kematian dua petugasnya. Para pengunjuk rasa di negara Amerika Tengah itu menuntut pengunduran diri Presiden Daniel Ortega dan membuat barikade jalan di daerah Diriamba dan Jinotepe, 20 kilometer dari kubu oposisi Masaya.

"Situasinya serius. Ada serangan yang tidak semestinya oleh pasukan pemerintah yang menyebabkan pertumpahan darah," kata Alvaro Leiva, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Nikaragua untuk Hak Asasi Manusia.

Kerusuhan terakhir terjadi setelah Ortega pada Sabtu (7/7) muncul di sebuah rapat umum, di ibu kota Managua, yang dihadiri oleh ribuan pendukung, Ortega mengecap lawan-lawannya sebagai pembunuh dan penjahat. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya