Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Demi Keamanan, Kim dan Wakilnya Terbang Terpisah ke Singapura

Denny Parsaulian Sinaga
11/6/2018 17:50
Demi Keamanan, Kim dan Wakilnya Terbang Terpisah ke Singapura
( AFP PHOTO / Anthony WALLACE)

SISTEM keamanan di Singapura diperketat menjelang KTT pada 12 Juni besok. Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un di Hotel Capella di Pulau Sentosa itu ialah kali pertama seorang Presiden Amerika Serikat (AS) bertemu pemimpin Korea Utara (Korut).

Polisi bersenjata ditempatkan di berbagai daerah yang terhubung ke lokasi KTT tersebut. Ruas jalan di sekitar Anderson Road menuju Orchard Road pun dilaporkan, telah ditutup.

Di luar Istana Kepresidenan--tempat Trump bertemu Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, para simpatisan memamerkan bendera Amerika dan seorang anak laki-laki mengangkat papan bertulisan: "Saya suka Presiden Trump!"

Surat kabar Rodong Sinmun, corong dari Partai Buruh Korut yang berkuasa, mengabadikan dua halaman pertama dan 16 foto perjalanan Kim, termasuk gambar dirinya menaiki pesawat Air China Boeing 747 menuju Singapura.

Saudari dan pembantu terdekat alias wakil Kim Jong Un, Kim Yo Jong juga berada di Singapura. Ia diyakini telah melakukan perjalanan secara terpisah pada Ilyushin-62--pesawat tua buatan Soviet yang merupakan pesawat pribadi Kim, demi alasan keamanan.

Presiden AS dan wakil presiden umumnya tidak pernah terbang di pesawat yang sama untuk menjamin bahwa salah satu dari mereka selamat dalam peristiwa bencana, dan langkah itu digunakan untuk melestarikan Dinasti Kim, yang telah memerintah Korea Utara selama tiga generasi.

Kantor berita resmi KCNA di Korea Utara menyebut KTT itu bersejarah, mengatakan akan berlangsung di era yang berubah dan di bawah perhatian dan harapan besar dari seluruh dunia.

Kim akan bertukar pandangan yang luas dan mendalam tentang berbagai isu. "Salah satunya termasuk isu membangun mekanisme perdamaian abadi dan permanen di semenanjung Korea dan mewujudkan denuklirisasi semenanjung Korea,'' tambah KCNA.

Seorang pejabat Gedung Putih menggambarkan laporan Korea Utara itu sebagai tanda optimisme. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya