Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Dunia Harap Tindakan Nyata Korut dan Korsel

Irene Harty
29/4/2018 09:08
Dunia Harap Tindakan Nyata Korut dan Korsel
Ri Sol-ju (kiri), istri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, dan Kim Jung-sook , istri Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, berjalan berpegangan tangan saat upacara perpisahan berakhirnya pertemuan KTT dua Korea, di Panmunjom, Korsel, Jumat (27/4) malam.(AFP/KOREA SUMMIT PRESS POOL)

DEKLARASI bersama antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk membebaskan Semenanjung Korea dari nuklir, Jumat (27/4), disambut baik para pemimpin dunia.

“Hari ini Presiden Moon Jae-in dan Ketua Kim Jong-un mengadakan diskusi yang sungguh-sungguh tentang denuklirisasi Korea Utara. Saya ingin menyambut itu sebagai langkah positif menuju penyelesaian komprehensif berbagai isu mengenai Korea Utara,” kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Jepang sangat berharap Korea Utara akan mengambil tindakan nyata melalui pertemuan ini dan pertemuan puncak antara AS dan Korea Utara.

“Kami akan terus mengawasi perge­rakan masa depan Korea Utara. Saya ingin melanjutkan koordinasi yang erat antara Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Korea Selatan menuju reso­lusi komprehensif penculikan, isu nuklir dan rudal, dan menuju pembicaraan puncak AS-Korea Utara,” jelasnya.

Di sisi lain, Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan itu merupakan berita yang sangat positif.

“Hari ini kita melihat bahwa dialog langsung ini telah terjadi (dan) itu memiliki prospek tertentu,” katanya.

Menurutnya, keinginan untuk mencari kesepakatan dapat dilihat di kedua sisi, termasuk yang paling penting untuk memulai dan melanjutkan dialog sebagai fakta positif.

Menurut Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Sabtu (28/4), ASEAN perlu menemukan wilayah baru dan komitmen baru untuk beker­ja sama sehingga dapat tetap menjadi pusat arsitektur dan masa depan kawasan.

“KTT antar-Korea mendukung ­langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan hubungan antar-Korea. Itu akan memberikan kontribusi untuk perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan di wilayah tersebut,” kata Lee.

Kepala Diplomatik Uni Eropa, Federica­ Mogherini, mengatakan pertemuan itu menunjukkan jalan menuju perdamaian itu mungkin.

“Siapa pun yang melihat sejarah rencana Korea Utara mengembangkan senjata nuklir akan terlalu ­optimistis, tetapi jelas itu kabar baik bahwa keduanya bertemu,” tutur Menlu Inggris Boris Johnson

Pertemuan Trump dan Kim

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim ­Jong-un harus mengurangi ketegangan mengubahnya menjadi ­gerak­an konkret meskipun butuh waktu.

KTT dipandang sebagai jalan untuk mengatur panggung selanjutnya, yakni KTT antara Kim dan Presiden AS Donald Trump.

“KTT ini hanya persiapan untuk KTT Korea Utara-AS yang akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Kim Seung Hwan, senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional.

Pengamat mengkritik deklarasi bersama kurang spesifik, sedangkan negara-negara luar seperti AS dan Tiongkok dinilai perlu terlibat dalam kesepakatan damai.

“Ada optik dan simbol penting yang dapat dibangun dan kedua pemimpin melakukan ­beberapa hal yang ­diperlukan. ­Mereka ­meninggalkan isu nuklir yang tidak jelas, ini ­merupakan hal yang ­tepat untuk dilakukan. Mari kita lihat apakah Trump ­dapat ­membawanya ­melintasi batas,” kata Andray ­Abrahamian, peneliti di ­Forum Pasifik CSIS. (AFP/Straitstimes.com/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya