Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Motif Penabrakan Van di Jerman Masih Jadi Misteri

Anastasia Arvirianty
08/4/2018 18:21
Motif Penabrakan Van di Jerman Masih Jadi Misteri
(AFP PHOTO / Michael Gottschalk)

PENYIDIK Jerman dibuat bingung dengan motif seorang pria yang mengendarai van ke kerumunan di sebuah restoran terbuka sehari sebelumnya. Setelah menewaskan dua orang, pelaku kemudian menembak dirinya sendiri.

"Sejauh ini tidak ada petunjuk untuk motif yang mungkin atas tindakan itu," kata Martin Botzenhardt, jaksa senior di kota barat laut Muenster tempat serangan itu terjadi.

"Kami menekan keras penyelidikan kami atas semua kemungkinan."

Adapun, kedua korban tewas itu adalah seorang wanita berusia 51 tahun dan seorang pria 65 tahun, keduanya dari Jerman utara. Selain korban tewas, polisi mengatakan 20 orang terluka, enam di antaranya serius.

Polisi harus menunggu tim penjinak bom untuk membersihkan kendaraan yang digunakan dalam serangan itu setelah menyadari adanya sambungan kawat mencurigakan di dalamnya.

Pada akhirnya, mereka hanya menemukan senjata yang digunakan oleh sopir berusia 48 tahun untuk bunuh diri, pistol kosong dan beberapa kembang api.

Pencarian apartemen Muenster pria itu pada Sabtu (7/4) malam menemukan lebih banyak kembang api dan senapan serbu AK47 yang dinonaktifkan.

Di samping itu, Jerman telah sangat waspada terhadap serangan jihadis setelah banyak insiden yang diklaim oleh kelompok Negara Islam (IS). Namun dalam serangan Sabtu sore, ini Menteri Dalam Negeri Rhine-Westphalia, Herbert Reul mengatakan, tidak ada indikasi insiden ini berhubungan dengan IS.

Laporan media mengatakan pengemudi, yang diidentifikasi sebagai Jens R, memiliki riwayat masalah kesehatan mental.

Kanselir Angela Merkel mengatakan dia sangat terguncang oleh insiden itu dan semuanya akan dilakukan untuk memutuskan apa yang ada di balik tindakan ini dan untuk membantu para korban. (AFP/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya