Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mantan Presiden Prancis Dikenai Dakwaan Korupsi

Irene Harty
22/3/2018 10:33
Mantan Presiden Prancis Dikenai Dakwaan Korupsi
(AFP/JOEL SAGET)

MANTAN  Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy didakwa dengan korupsi dan pembiayaan kampanye ilegal untuk mendiang Diktator Libia, Moamer Kadhafi, pada pemilihannya 2007, pada Rabu (21/3).

Setelah lima tahun penyelidikan dan dua hari interogasi dalam tahanan polisi, para hakim yang menyelidiki skandal politik paling eksplosif di Prancis itu memutuskan mereka memiliki cukup bukti untuk mendakwa laki-laki 63 tahun itu.

Presiden yang menjabat dari 2007-2012, dituduh korupsi memberi pembiayaan kampanye ilegal dan penyembunyian uang publik Libia.

Dia kembali ke rumah pada hari yang sama setelah ditempatkan di bawah pengawasan pengadilan.

Sarkozy membantah tuduhan itu, yang merupakan penyelidikan paling serius dari segudang investigasi yang telah merenggutnya sejak tidak menjabat.

"Tuan Hortefeux sekali lagi memastikan bahwa tidak ada pembiayaan dari Libia atau negara asing," kata pengacaranya Jean-Yves Dupeux.

Dia memiliki waktu enam bulan untuk mengajukan banding atas dakwaan dan hakim harus membuat keputusan lebih lanjut tentang kecukupan bukti untuk membawa kasus ke pengadilan.

Presiden yang terkenal agresif itu pertama kali ditahan di pinggiran kota Nanterre di barat Paris pada Selasa (20/3) pagi sebelum kembali untuk pemeriksaan lagi esok harinya.

Sejak 2013, para penyelidik telah menyelidiki klaim-klaim beberapa tokoh dalam rezim Kadhafi, termasuk putranya Seif al-Islam, yang diambil Sarkozy pada 2007.

Dia sudah dituntut dalam dua kasus terpisah, satu berkaitan dengan sistem faktur palsu yang dirancang untuk menutupi pengeluaran yang berlebihan pada kampanye pemilihan 2012 yang gagal dan lainnya karena dugaan penjajakan pengaruh yang melibatkan hakim.

Partai Republik sayap kanan sejauh ini telah mendukungnya secara terbuka.

"Persahabatan dan dukungan setia untuk Nicolas Sarkozy dalam ujian ini," ungkap Bendahara Kampanye 2007, Eric Woerth, tweeted.

Salah satu anggota parlemen partai di Prancis utara, Sebastien Huyghe, mengatakan kepada televisi BFM, dia yakin Sarkozy adalah korban balas dendam mantan anggota rezim Libia dan pengadilan Perancis.

Namun ada tanda-tanda ketidaknyamanan di antara beberapa konservatif senior yang takut terkontaminasi oleh tuduhan kepada Sarkozy setelah Brice Hortefeux, menteri utama selama kepresidenannya, juga turut diperiksa. (AFP/X-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gaudens
Berita Lainnya