Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Protes Kematian Migran Pedagang Kaki Lima, Enam Ditangkap

Irene Harty
17/3/2018 08:15
Protes Kematian Migran Pedagang Kaki Lima, Enam Ditangkap
(AFP)

OTORITAS Spanyol menahan enam orang dalam demonstrasi kekerasan untuk kematian seorang pedagang jalanan Senegal, Mame Mbaye, di Madrid pada Jumat (16/3), menurut juru bicara kepolisian.

Enam orang Spanyol yang ditangkap itu termasuk anak di bawah umur dan seorang perempuan.

Dia menambahkan sepuluh petugas polisi terluka sementara layanan darurat mengatakan empat orang luka ringan dalam demonstrasi tersebut.

Bentrokan terjadi pada Kamis (15/3) malam di Lavapies, distrik di pusat ibukota Spanyol dengan populasi imigran besar.

Demonstran marah lalu membakar tempat sampah dan sepeda motor juga melemparkan batu ke polisi anti huru hara.

Mbaye adalah seorang pedagang kaki lima berusia pertengahan tiga puluhan dari yang tiba di Spanyol dengan kapal 12 tahun yang lalu.

Layanan darurat mengatakan bahwa dia ditemukan tidak sadar di sebuah jalan di Lavapies oleh polisi yang berpatroli.

"Mereka sibuk berusaha menghidupkannya kembali saat petugas darurat tiba. Namun dia meninggal karena serangan jantung," kata seorang juru bicara.

Sebelum Mbaye pingsan beberapa pedagang kaki lima yang bersamanya melihat Mbaye dikejar oleh polisi dari alun-alun Puerta del Sol.

"Polisi kota tiba dan mengejarnya dari Sol ke Lavapies dengan sepeda motor," kata Modou, 25.

Seperti Mbaye, pedagang kaki lima yang menjual parfum atau topi di atas kain putih di Madrid biasanya berasal dari ribuan migran dan berdagang dengan ilegal.

"Mbaye tiba dengan kapal, dia menganggur karena itulah dia bekerja sebagai pedagang kaki lima, dan dia membantu keluarganya di Senegal," lanjut Modou.

Spanyol adalah gerbang terpadat ketiga bagi para migran yang datang ke Eropa, dengan hampir 23.000 pendatang pada 2017 setelah ratusan orang telah meninggal di perjalanan. (AFP/Ire/X-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gaudens
Berita Lainnya