Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

PBB: 10 Pengungsi Rohingya Tewas Diinjak-injak Gajah

MICOM
07/3/2018 09:17
PBB: 10 Pengungsi Rohingya Tewas Diinjak-injak Gajah
(AFP/FRED DUFOUR)

BEBERAPA Gajah yang tengah mencari makanan di area pengungsian etnis Rohingya di perbatasan Myanmar-Bangladesh dikabarkan telah menginjak-injak 10 pengungsi hingga tewas dalam beberapa insiden. PBB pada Selasa mengumumkan sebuah rencana baru untuk mendorong "koeksistensi yang aman" antara hewan dan permukiman pengungsi.

Untuk diketahui sekitar 700.000 orang Rohingya Myanmar telah melarikan diri dari perbatasan ke Bangladesh sejak Agustus 2017, menyusul tindakan kekerasan yang dilakukan tentara Myanmar yang oleh PBB dikatakan berkaitan dengan kampanye "pembersihan etnis" yang terus berlanjut.

Kamp pengungsian terus menerus didatangi pengungsi Rohingya dan jumlahnya telah melonjak di perbatasan Bangladesh Cox's Bazar, termasuk Kutupalong yang sekarang merupakan kamp pengungsi terbesar di dunia.

Kondisi kehidupan pengungsi Rohingya tetap sangat sulit meski ada respon internasional yang meningkat. Badan urusan pengungsi PBB mengatakan ancaman dari gajah telah muncul sebagai perhatian baru.

"Kawasan yang sekarang diduduki pemukim pengungsi Kutupalong telah lama menjadi habitat penting bagi Gajah Asia. Ada sekitar 40 gajah di daerah tersebut dan mereka bergerak antara Bangladesh dan Myanmar untuk mencari makanan," kata UNHCR yang berbasis di Jenewa tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Ketika gajah liar berusaha melewati perkemahan mereka pasti berhubungan dengan orang-orang, di situlah bahaya muncul.

"Tragisnya 10 pengungsi telah dibunuh oleh gajah yang ketakutan di dalam permukiman. Beberapa orang lain terluka akibat ulah binatang bertubuh besar itu," ujar pernyataan tersebut.

UNHCR mengumumkan telah membentuk kemitraan dengan Serikat Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), yang memiliki pengalaman di Bangladesh membantu orang-orang hidup bersama dengan gajah liar.

Rencananya termasuk mendatangkan pelatih (gajah) yang bisa mengajari para pengungsi bagaimana merespons saat gajah mendekat, termasuk dengan memintanya memasuki kamp.

Myanmar dan Bangladesh telah mengumumkan rencana sementara untuk pengembalian etnis Rohingya ke kampung halamannya di Rakhine, Myanmar utara.

Tapi kelompok hak asasi manusia dan PBB telah memperingatkan bahwa kondisi untuk pengembalian mereka tidak dekat dengan tempatnya dan belum ada jaminan keamanan dari pemerintah Myanmar.(AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya