Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMIMPIN Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) setuju untuk mengadakan pertemuan puncak ketiga pada akhir April dan menegaskan kembali tekad untuk melakukan denuklirisasi.
Hal itu diutarakan penasihat keamanan utama Presiden Korsel Moon Jae-in, Selasa (6/3) waktu setempat, mengenai hasil kunjungannya ke Pyongyang.
Chung Eui-yong mengatakan pertemuan puncak antar-Korea ketiga, antara Moon dan pemimpin Korut Kim Jong-un, akan diadakan di Peace House, sebuah fasilitas Korsel di wilayah keamanan bersama Panmunjom yang terletak tepat di sebelah selatan perbatasan perbatasan inter-Korea.
Pertemuan puncak -jika jadi terlaksana- akan menandai pertama kalinya seorang pemimpin Korut menginjak tanah Korsel sejak berakhirnya Perang Korea 1950-1953.
Pengumuman mengejutkan tersebut mengikuti perjalanan dua hari Chung ke Pyongyang sebagai utusan khusus Moon.
Selama di Pyongyang, Chung dan empat utusan Korsel lainnya mengadakan pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan pemimpin Korut, negara paling tertutup di dunia.
"Korsel dan Korut telah sepakat untuk membuat hotline di antara para pemimpin untuk memungkinkan konsultasi yang erat dan pengurangan ketegangan militer, sementara juga menyetujui untuk mengadakan percakapan telepon pertama sebelum KTT ke-3," ujar Chung pada sebuah konferensi pers.
Pyongyang juga telah menyatakan kembali komitmen mereka untuk melepaskan diri dari senjata nuklir, menurut Chung.
"Pihak Korut dengan jelas menegaskan komitmennya terhadap denuklirisasi Semenanjung Korea dan mengatakan tidak memiliki alasan untuk memiliki senjata nuklir jika keamanan rezimnya dapat dijamin dan ancaman militer terhadap Korut dihilangkan," kata dia.
Pyongyang juga menyatakan kesediaan untuk mengadakan pembicaraan dengan 'tulus' dengan Amerika Serikat (AS) mengenai cara-cara untuk mewujudkan denuklirisasi semenanjung dan menormalisasi hubungan bilateral kedua negara.
Sejak awal perjalanan dua harinya ke Korea Utara, Chung mengatakan misinya termasuk meyakinkan 'Negeri Juche' untuk melanjutkan dialog mereka dengan Amerika Serikat.
Washington dan Pyongyang telah menyatakan kesediaan mereka untuk berbicara. Namun AS tetap agak skeptis terhadap niat Korut dalam memperbaiki hubungannya dengan Korsel, dengan mengatakan dialog antar-Korea hanya akan diadakan di bawah kondisi yang benar. (Yonhap/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved