Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Pemerintah Israel Mulai Bangun Desa Baru di Sekitar Tepi Barat

MICOM
22/2/2018 19:29
Pemerintah Israel Mulai Bangun Desa Baru di Sekitar Tepi Barat
(AFP)

PEMERINTAH Israel untuk pertama kalinya sejak 25 tahun terakhir pada Rabu (21/2) mulai membangun rumah di lokasi permukiman baru Amichai, tidak jauh dari wilayah Tepi Barat yang didudukinya. Tindakan resmi Israel ini bertentangan dengan hukum internasional dan dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem Timur sebagai ibukota Israel.

Sejumlah rumah mobil prefabrikasi dikirim ke lokasi yang akan dibangun menjadi perkampungan (Amichai) yang merupakan permukiman baru pertama yang disetujui oleh pemerintah Israel sejak 1991. Sebelumnya, meski secara resmi pemerintah Israel tidak membangun permukiman di wilayah Tepi Barat, sejumlah permukiman yang dibangun tanpa izin telah dilegalisir secara retroaktif. Dari situ permukiman yang dihuni warga Yahudi di Tepi Barat telah berkembang secara eksponensial.

Amichai sendiri terletak tidak jauh dari pemukiman Shilo di Tepi Barat utara, wilayah Palestina yang diduduki Israel selama 50 tahun.

Untuk diketahui, semua pembangunan permukiman yang dibangun pemerintah Israel dianggap ilegal menurut hukum internasional. Namun pemerinttah Israel dengan keras kepala mengabaikannya dan dengan berbagai dalih selalu membedakan antara sanksi dan yang tidak (disanksi) hukum internasional.

Pembangunan permukiman pertama di Amichai ini dibangun untuk sekitar 40 keluarga yang diusir dari Amona, sebuah komunitas yang dibangun tanpa izin oleh pemerintah Israel yang dibongkar pada Februari 2017.

Pembongkaran tersebut terjadi saat pengadilan tertinggi Israel menyimpulkan bahwa permukiman itu dibangun di atas tanah pribadi milik warga Palestina. Namun keputusan pengadilan tersebut mendapat kritik dari banyak anggota pemerintah sayap kanan Israel.

"Ini adalah hari istimewa bagi kita untuk melihat sebuah desa baru yang dibangun di Israel," ujar Israel Ganz, wakil presiden Dewan Daerah Binyamin yang mengelola permukiman di bagian Tepi Barat itu kepada kepada AFP.

Para permukim Yahudi tetap menganggap Tepi Barat sebagai bagian dari Israel. Dikatakan 40 keluarga tersebut diperkirakan akan pindah sekitar sebulan kemudian.

"Untuk melihat 40 keluarga di sini adalah langkah pertama tapi kami bermimpi melihat ratusan keluarga di perbukitan ini," tambah Ganz sambil menunjuk ke daerah sekitarnya.

PBB menganggap pembangunan permukiman yang terus gencar dilaksanakan pemerintah Israel dinilai sebagai salah satu hambatan terbesar untuk perdamaian antara Israel dan Palestina. Saat ini, lebih dari 600 ribu warga Yahudi Israel tinggal di permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem timur.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya