Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Atlet Hoki Es Utara Tiba di Selatan

26/1/2018 12:20
Atlet Hoki Es Utara Tiba di Selatan
(AFP/SONG KYUNG-SEOK)

DUA belas atlet hoki es perempuan Korea Utara (Korut), kemarin, tiba di Korea Selatan (Korsel) untuk membentuk tim gabungan menjelang Olimpiade Musim Dingin yang digelar bulan depan.

Olimpiade di Pyeongchang tersebut menjadi wujud nyata semakin membaiknya hubungan kedua Korea meski kehadiran tim gabungan itu diwarnai isu Seoul memangkas atlet mereka demi tujuan politik.

Tim Korut datang dengan jaket musim dingin bertuliskan 'DPR Korea' setelah melintasi perbatasan darat di dekat Kaesong.

Rekan satu tim baru mereka menyambut dengan karangan bunga saat atlet-atlet asal Korut itu tiba di fasilitas hoki es nasional Korsel di Jincheon untuk memulai latihan.

"Saya senang Korea Utara dan Selatan bersatu untuk bertanding," ungkap pelatih Korut Pak Chol-ho.

Tim hoki es gabungan itu dijadwalkan mengadakan pertandingan pemanasan melawan Swedia di barat Kota Incheon pada 4 Februari.

Pyongyang juga akan menampilkan 10 atlet lainnya dalam olimpiade kali ini, yakni 3 atlet ski lintas alam, 3 pemain ski alpine, 2 atlet skater kecepatan jarak pendek, dan 2 figure skater.

Sejak pembagian semenanjung, kedua Korea hanya berkompetisi sebagai tim terpadu pada 1991 dan mereka memenangkan emas di kejuaraan tenis meja dunia di Jepang.

Selain itu, tim sepak bola U-19 gabungan Korsel-Korut sukses mencapai babak perempat final kejuaraan dunia di Portugal.

Korut menyumbang 12 pemain ke skuat hoki es, bergabung dengan 23 atlet Korsel yang telah disepakati Komite Olimpiade Internasional.

Kekhawatiran telah dinyatakan Korsel dengan penambahan tiba-tiba yang begitu banyak tersebut jelang kompetisi karena bisa menganggu kekompakan tim.

Kemarahan publik juga didukung pejabat senior Seoul yang mengungkapkan pesimistis pada peluang tim gabungan tersebut untuk mendapat medali.

Perselisihan telah memengaruhi popularitas Presiden Korsel Moon Jae-in, yang peringkat persetujuan pekerjaannya turun menjadi 60%, terendah sejak menjabat pada Mei lalu.

Survei RealMeter menuding kontroversi mengenai tim gabungan dan persepsi publik yang memandang pemerintahan Moon terlalu banyak mengalah dengan Korut untuk menjamin keikutsertaan 'Negeri Juche' itu di Olimpiade. (AFP/Ire/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya