Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DARI 30 anak-anak di Amerika Serikat (AS) yang meninggal akibat flu pada musim ini, sekitar 85% di antaranya tidak melakukan vaksinasi. Hal itu diungkapkan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dokter Brenda Fitzgerald.
Untuk menekan angka kematian akibat penyakit itu, dia mendesak agar warga AS melakukan vaksinasi flu terutama di tengah musim flu paling parah dalam beberapa tahun belakangan. "Pesan saya ialah, jika Anda belum mendapatkan vaksin, segera lakukan vaksinasi. Juga, mohon anak Anda divaksinasi," kata Fitzgerald.
Selama musim flu kali ini, turunan dominan yang menyerang warga ialah jenis yang sangat jahat, yaitu influenza A (H3N2). Pada masa lalu, H3N2 dikaitkan dengan penyakit mematikan yang menyerang orang tua dan anak-anak.
Dalam laporan terbaru, CDC menyebutkan virus tersebut ada di setiap negara bagian. Faktanya, 32 negara melaporkan aktivitas flu yang mematikan itu. Menurut Direktur Divisi Influenza CDC, Dan Jernigan, meskipun vaksin diperkirakan efektif sekitar 30% melawan H3N2, dalam penelitian terbukti mampu mengurangi tingkat keparahan pasien yang terinfeksi.
Pada kasus H3N2 di Australia, vaksin flu hanya efektif sekitar 30%. Karena itu, kata Fitzgerald dalam wawancara melalui telepon, menyebabkan orang berpikir vaksin tersebut tidak akan sepadan dengan usaha yang harus dikeluarkan. Meski begitu, Fitzgerald mememastikan divisi flu CDC telah bekerja keras selama tiga hari pascapenutupan layanan pemerintah federal. (Ant/I-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved