Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Korut Sepakat Kirim Atlet ke Korsel

Haufan Hasyim Salengke
10/1/2018 10:45
Korut Sepakat Kirim Atlet ke Korsel
(AFP/DONG-A ILBO)

KOREA UTARA (Korut), kemarin, menegaskan bersedia mengirim atlet dan delegasi tingkat tinggi ke Olimpiade Musim Dingin yang akan digelar di Korea Selatan (Korsel) pada bulan depan.

Perkembangan itu datang setelah dua negara bersaudara itu mengadakan perundingan resmi pertama mereka dalam tempo lebih dari dua tahun setelah ketegangan tinggi mengenai program senjata nuklir Pyongyang.

Seoul mendesak agar reuni keluarga yang terpisah oleh Perang Korea 1950-1953--salah satu warisan konflik yang paling emotif--diadakan bersamaan dengan Olimpiade.

Perundingan tersebut diadakan di Panmunjom, desa gencatan senjata di Zona Demiliterisasi yang memisahkan semenanjung Korea tersebut.

Kelompok Korut berjalan melintasi Jalur Demarkasi Militer ke tempat Perdamaian di sisi selatan--hanya beberapa meter dari tempat seorang pembelot berlari melintas di bawah hujan peluru, dua bulan yang lalu.

"Pihak Korea Utara mengusulkan untuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi, delegasi atlet Olimpiade, suporter, artis, pengamat, tim demonstrasi taekwondo, dan jurnalis ke Olimpiade," ungkap Wakil Menteri Unifikasi Korsel Chun Hae-sung kepada para wartawan yang hadir.

Tampak seperti urusan bisnis, Menteri Unifikasi Korsel Cho Myoung-gyon dan Kepala Delegasi Korut Ri Son-gwon berjabat tangan di pintu masuk gedung dan menuju lokasi pertemuan.

Sesuai praktik standar di Korut, Ri memakai lencana di kerah kirinya yang memuat citra ayah pendiri negara itu, Kim Il-sung, dan anaknya yang juga penerus rezim, Kim Jong-il.

Cho juga memakai lencana di kerah kostumnya yang menggambarkan bendera Korsel. Selain dimulainya kembali reuni keluarga, Seoul menyarankan agar kedua belah pihak berbaris bersamaan pada upacara pembukaan. Korsel juga meminta perundingan Palang Merah dan diskusi militer untuk mencegah 'bentrokan tidak disengaja'.

"Mari kita memberikan orang-orang kita dengan hadiah tahun baru yang berharga," kata Ri. "Ada sebuah pepatah bahwa sebuah perjalanan yang ditempuh dua orang lebih langgeng daripada perjalanan yang dilakukan sendirian."

Atmosfer yang muncul lebih bersahabat ketimbang pertemuan di masa lalu. Cho mengatakan kepada Ri bahwa Seoul percaya tamu dari Korut akan bergabung dengan banyak orang lain dari seluruh dunia di Olimpiade.
"Rakyat memiliki keinginan kuat untuk Utara dan Selatan bergerak menuju perdamaian dan rekonsiliasi," tambahnya.

Komentar Korut itu memiliki nada yang sangat berbeda dari retorika beberapa bulan terakhir, saat pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperdebatkan penghinaan dan ancaman perang.

Seoul telah berkeinginan untuk memproklamasikan Olimpiade di Pyeongchang, hanya 80 kilometer selatan DMZ, sebagai sebuah 'Olimpiade perdamaian'.
Tetapi hal tersebut memerlukan kehadiran Pyongyang di pesta olahraga dunia itu agar klaim tersebut bermakna.

Hotline

Kedua Korea juga sepakat menghidupkan kembali hotline militer yang telah ditutup selama hampir dua tahun.

Perkembangan tersebut datang kurang dari seminggu setelah sebuah sambungan telepon sipil lintas perbatasan kedua Korea dibuka kembali.
"Karena itu, pihak kami memutuskan untuk mulai menggunakan saluran telepon militer, mulai pukul 08.00 besok," ujar seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, kemarin.

Saluran telepon ditutup pada Februari 2016 ketika Seoul mengumumkan penutupan zona industri bersama Kaesong di sebelah utara perbatasan barat dalam sebuah langkah tegas seiring memburuknya hubungan kedua negara yang masih berperang itu. (AFP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya