Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

RI Kritisi Rencana AS Pindahkan Kedutaan ke Jerusalem

Achmad Zulfikar Fazli
05/12/2017 20:24
RI Kritisi Rencana AS Pindahkan Kedutaan ke Jerusalem
(MI/Arya Manggala)

INDONESIA mengkritisi keras rencana Amerika Serikat mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan akan memindahkan kantor kedutaan ke Yerusalem. Rencana itu dinilai dapat mengancam proses perdamaian Palestina dan Israel.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengatakan, pihaknya telah memanggil Duta Besar AS di Indonesia. Hal itu untuk menanyakan informasi rencana pengakuan dan pemindahan kantor kedutaan ke Yerusalem tersebut.

"Saya sampaikan posisi Indonesia yang sangat concern terhadap berita-berita tersebut dan saya sekaligus menanyakan kebenaran berita tersebut. Dan, kami menyampaikan apabila hal itu terjadi, akan membahayakan proses perdamaian antara Palestina dan Israel," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12).

Tak hanya itu, Retno menilai rencana kontroversial Presiden AS Donald Trump itu pun membahayakan perdamaian serta stabilitas di Timur Tengah. Dalam perbicangan itu, Retno membeberkan, pihak Dubes AS memastikan rencana Trump itu belum final.

Retno juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Duta Besar Indonesia di Arab Saudi membahas hasil komunikasi dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam pertemuan khusus di Jeddah, Arab Saudi.

Hari ini, lanjut dia, Kemenlu RI juga menjadi tuan rumah dari seminar mengenai masalah Palestina. Indonesia, kata dia, menjadi empowering the people dan strengthening the nation dengan fokus pada kerja sama cara memberikan bantuan kepada Palestina.

Retno menambahkan, dalam seminar itu, turut hadir duta besar negara-negara Timur Tengah, dubes negara berpenduduk muslim, dan Dubes Venezuela sebagai ketua dari kelompok nonblok.

"Nah di dalam seminar tadi saya sampaikan lagi posisi jelas Indonesia mengenai masalah Yerusalem. Jadi it's very clear, Indonesia sent a very clear message," pungkas dia. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya