Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penembak Gereja di Texas Mantan Personel AU

MI
07/11/2017 05:34
Penembak Gereja di Texas Mantan Personel AU
Aparat penegak hukum melakukan investigasi di gereja tempat terjadinya penembakan di Sutherland Springs, Texas, Amerika Serikat, Minggu (5/1(Aparat penegak hukum melakukan investigasi di gereja tempat terjadinya penembakan di Sutherland Springs, Texas, Amerika Serikat, Minggu (5/11). -- AP Photo/Nick Wagner/Austin American-Statesman)

TEROR mematikan kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Setelah kasus truk menabrak kerumunan orang di New York (31/10), seorang pria bersenjata senapan serbu melepaskan rentetan tembakan ke dalam sebuah gereja yang sedang menggelar misa di Sutherland Springs, Texas Utara, Minggu (5/11). Serangan mendadak itu menewaskan 26 orang, termasuk anak-anak dan melukai sekitar 20 orang lainnya.

Menurut pihak berwenang, pria itu tewas sekitar 9 kilometer dari lokasi penembakan di Guadalupe County setelah dapat dipojokkan aparat kepolisian.

Aparat tidak mengidentifikasi penyerang selain hanya menyebut pelaku berpakaian hitam berusia 20-an tahun. Namun, dua pejabat lainnya yakni satu pejabat AS dan penegak hukum menyatakan pelaku bernama Devin Kelley.

Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa Kelley tinggal di pinggiran Kota San Antonio dan diduga tidak terkait dengan kelompok teroris terorganisasi. Penyidik telah memeriksa berita sosial yang dibuat Kelley pada hari-hari sebelum serangan, termasuk dengan memperlihatkan senjata semiotomatis AR-15.

Menurut juru bicara Angkatan Udara AS Ann Stefanek, Kelley ialah anggota Angkatan Udara AS yang telah dipecat karena diduga menyerang pasangan dan anaknya.

“Kelley bertugas di Logistics Readiness di Holloman Air Force Base di New Mexico dari 2010 hingga dia dipecat,” kata Stefanek.

Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan penembakan itu merupakan yang paling mematikan dalam sejarah negara bagian tersebut.

Saat mengomentari insiden itu, Presiden AS Donald Trump yang tengah berada di Tokyo, Jepang, mengungkapkan kesedihannya atas apa yang dia sebut sebagai penembakan mengerikan di tempat ibadah suci.

Trump menegaskan pemerintah AS akan bekerja sama untuk membantu mengurangi penderitaan tersebut. Ia juga berjanji akan terus memantau penyelidikan kasus itu selama tur Asia-nya yang panjang.

Konjen Republik Indonesia (KJRI) di Houston menyampaikan tidak ada WNI yang menjadi korban peristiwa tersebut. Menurut data, WNI di Negara Bagian Texas berjumlah 9.186 orang. (AP/Hym/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya