Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEDUTAAN Besar RI untuk Myanmar masih berkoordinasi dengan pemerintah Myanmar terkait bahan bantuan berikutnya yang dibutuhkan para pengungsi di Rakhine State, Myanmar. Kedubes masih menunggu daftar bahan bantuan lainnya yang dibutuhkan dari pemerintah setempat selain bantuan makanan siap saji yang kini sudah melimpah di sana.
“Kami akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Myanmar, apalagi yang dibutuhkan selain bahan makanan karena bahan makanan ini sudah melimpah,” kata Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi, di Kantor KBRI Yangon, seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia Nur Aivanni, kemarin (Senin, 25/9).
Selain itu, Ito juga mengatakan jadwal pemberangkatan tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memberikan pembekalan dalam pemasangan tenda bagi para pengungsi di Rakhine berubah.
Sebelumnya, tim BNPB akan diberangkatkan kemarin, tetapi pemberangkatan itu ditunda lantaran bantuan kemanusiaan dari Indonesia belum sampai di Sittwe. Jika tidak ada halangan, kata Ito, tim BNPB akan berangkat ke Sittwe hari ini.
Pengiriman tim BNPB ke Sittwe dilakukan karena tenda yang diberikan Indonesia tersebut membutuhkan pemasangan khusus. Ditambah lagi, petunjuk manual tenda menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, pengiriman tim juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dari Indonesia sampai di tujuan.
Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah tiba di Bandara Internasional Yangon, Myanmar, pada Kamis (21/9). Bantuan kemanusiaan tersebut berupa makanan untuk balita dan ibu hamil, paket makanan siap saji, paket obat-obatan, tenda, selimut, dan kain sarung.
Bantuan kemanusiaan itu diserahkan kepada pemerintah Myanmar yang diwakili Dirjen Kementerian Sosial, Bantuan dan Permukiman Kembali U Ko Ko Naing.
Indonesia menjadi negara pertama yang bisa masuk ke Myanmar untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi di Rakhine. Namun, Tiongkok juga telah memberikan bantuan dalam bentuk uang yang diberikan langsung ke pemerintah Myanmar.
Kuburan massal
Di Negara Bagian Rakhine sendiri, militer Myanmar terus mencari puluhan penduduk desa Hindu yang dilaporkan hilang dan dikhawatirkan telah tewas, kemarin, menyusul ditemukannya sebuah kuburan massal berisi 28 mayat di Negara Bagian Rakhine.
Militer ‘Negeri Pagoda’ itu menuding puluhan mayat itu korban pembunuhan kelompok militan Rohingya, Tentara Penyelamat Rohingya Arakan (ARSA).
“Pasukan keamanan terus mencari orang-orang Hindu yang masih tinggal di sekitar terowongan,” kata sebuah pernyataan yang dimuat di laman Facebook Kepala Angkatan Bersenjata Myanmar, Min Aung Hlaing.
Sebelumnya, Minggu (24/9), tentara mengatakan mereka telah menemukan sebuah kuburan massal yang berisi mayat 28 orang Hindu, termasuk wanita dan anak-anak, di Rakhine yang dihantui kekerasan komunal yang meningkat sejak 2012.
Tentara mengatakan petugas keamanan menemukan total 20 jenazah perempuan dan delapan jenazah pria di dua kuburan, termasuk enam anak lelaki di bawah usia 10 tahun. Mereka mengatakan bau busuk yang kuat membuat petugas keamanan membawa semua mayat ke lokasi pemakaman di luar Desa Ye Baw Kya.
Ribuan orang Hindu telah meninggalkan desa tempat mereka tinggal bersama muslim. Mereka mengaku dijadikan sasaran serangan ARSA yang pada tanggal 25 Agustus menyerang puluhan pos keamanan. (AFP/Hym/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved