Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Filipina Sementara Larang Pekerjanya ke Qatar

Antara
06/6/2017 19:01
Filipina Sementara Larang Pekerjanya ke Qatar
((AP Photo/Hadi Mizban))

FILIPINA untuk sementara melarang warganya bekerja di Qatar karena kemungkinan dampak dari beberapa kekuatan Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha dan 'desas-desus liar' tentang yang terjadi di sana.

Menteri Tenaga Kerja Filipina, Silvestre Bello, menyatakan, larangan itu berlaku hingga pemerintah menyelesaikan penilaian.

"Saya menangguhkan sementara penempatan OFW (pekerja Filipina di luar negeri) di Qatar. Itu untuk kami menilai keadaan, karena banyak desas-desus liar, yang menyatakan sesuatu tidak berjalan baik di sana," kata Bello dalam sebuah pernyataan resmi, Selasa (6/6).

Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dalam langkah tergalang, menuduhnya mendukung pegaris keras dan Iran.

Lebih dari 2 juta orang Filipina bekerja di Timur Tengah sebagai pembantu rumah tangga, pekerja bangunan, insinyur, dan perawat, yang mana 250 ribu di antaranya bekerja di Qatar, dan hampir 1 juta di Arab Saudi.

Pekerja Filipina di Timur Tengah mengirim uang sebesar US$7,6 miliar ke negaranya pada 2016, menjadikan kawasan itu sumber utama arus masuk valuta asing, yang membantu percepatan pertumbuhan ekonomi salah satu negara Asia tersebut.

Juru bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan pemerintahannya turut prihatin atas kemungkinan dampak sengketa Arab-Qatar itu pada pekerjanya di luar negeri.

"Badan pemerintah terkait melihat masalah itu dan akan memperpanjang bantuan serta dukungan lain untuk OFW, yang mungkin terpengaruh tindakan tersebut," kata Ernesto Abella.

Filipina adalah salah satu penerima terbesar kiriman uang di dunia. Untuk keseluruhan 2017, bank sentral memperkirakan pengiriman uang tumbuh 4 dari US$26,9 miliar ada tahun lalu, setara dengan sekitar 10% produk domestik bruto. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik