Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bantuan Asing Mengalir ke Sri Lanka

29/5/2017 09:40
Bantuan Asing Mengalir ke Sri Lanka
(AFP/LAKRUWAN WANNIARACHCHI)

Bantuan asing mulai mengalir ke Sri Lanka, kemarin, setelah negara itu meminta bantuan internasional untuk mengatasi bencana banjir dan tanah longsor terburuk dalam satu dekade terakhir.

Bencana yang terjadi sejak Jumat (26/5) itu sudah menewaskan 146 orang dan 112 orang masih dinyatakan hilang serta 50 orang masih dirawat di rumah-rumah sakit.
India menurunkan kapal angkatan laut yang dilengkapi dengan tim medis dan perlengkapan lainnya, Sabtu (27/5). Kapal kedua India dijadwalkan tiba di Kolombo, kemarin, dan perkiraan kapal ketiga datang Senin (29/5).

PBB mengatakan akan memberikan bantuan berupa tempat penampung­an air bersih, tablet pemurni air, dan sejum­lah terpal.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mendukung tim medis di daerah yang terkena dampak banjir.

Pakistan mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan Kolombo untuk mengirim bantuan.

Islamabad baru-ba­ru ini memberikan 10 ribu ton beras ke Sri Lanka untuk membantu korban yang mengalami kekeringan.

Tim darurat bencana Sri Lanka terus berupaya membagikan bantuan kepada setengah juta warga Sri Lanka yang meng­ungsi akibat banjir, kemarin.

Pusat Bantuan Bencana Sri Lanka mengatakan penyaluran bantuan dilakukan di sela-sela berkurangnya curah hu­jan setelah pada Jumat (26/5) lalu sejumlah desa di Sri Lanka dilanda hujan lebat yang memicu banjir bandang dan tanah longsor.

Hingga kemarin masih banyak desa yang terendam banjir meski curah hujan mulai berkurang.

Setidaknya, 2.000 rumah rusak atau hancur total dan hampir setengah juta warga Sri Lanka harus mengungsi dan terpaksa tinggal di tempat-tempat penampungan sementara.

Lembaga sosial Save the Children mengatakan kebanyakan pengungsi merupakan anak-anak di bawah usia lima tahun.

Lembaga tersebut juga khawatir genangan air di sejumlah tempat akan memicu bencana baru berupa penyakit demam berdarah karena ge­­nangan-genangan tersebut menjadi tem­pat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Anak-anak sangat ren­tan dengan kondisi seperti itu. (AFP/Ths/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya