Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KELOMPOK Maute yang disebut sebagai milisi yang bertanggung jawab atas kekacauan di Kota Marawi saat ini pertama kali hadir di Kota Butig, Provinsi Lanao del Sur, dua tahun lalu. Kehadiran kelompok yang telah berjanji setia kepada Islamic State (IS) itu berbarengan dengan kemunculan kelompok IS yang menggemparkan di Timur Tengah.
Dua saudara kandung, Omar dan Abdulla Maute, ialah pendiri kelompok yang awalnya bernama Dawlah Islamiya itu. Belakangan kelompok mereka dikenal sebagai kelompok teror Maute yang sangat ditakuti karena aksinya yang tidak kenal belas kasihan.
Omar dan Abdullah ialah keturunan klan pejuang besar Maranaw di Butig, kota pedalaman di distrik pertama provinsi ini. Gerakan Pembebasan Islam Moro (MILF) yang telah berdamai dengan pemerintah Filipina juga memiliki kantong pasukan di kota ini, Camp Busrah Siomorong.
Seperti dilansir philstar.com, sebelum membentuk kelompok Maute, Omar dan Abdullah menjadi pekerja kontrak di Timur Tengah. Di sela-sela pekerjaan, mereka memperdalam teologi Islam di sekolah sekuler di Suriah dan Uni Emirat Arab.
Maute bersaudara mendukung kebencian pada nonmuslim dan jadi terkenal karena upaya mereka untuk menerapkan sistem peradilan ala Taliban yang dinilai kejam dan primitif.
Para pejabat lokal dan ulama moderat menolak Islam yang diajarkan kelompok Maute. Mereka menilai konsep komunitas Islam puritan yang diatur sistem hukum syariah dan benar-benar terpisah dari nonmuslim yang mereka bawa sebagai konsep terdistorsi.
Ulama-ulama moderat juga menolak ajaran mereka dan beralasan bahwa tidak ada satu ayat pun dalam Alquran yang mendukung penganiayaan terhadap nonmuslim. Islam, kata mereka, memiliki ajaran yang sangat luas tentang cinta universal, fraternalisme, dan toleransi.
Bagi banyak penduduk Wilayah Otonomi di Muslim Mindanao (ARMM), yang mencakup 39 kota di Lanao del Sur dan ibukotanya, Kota Marawi, kelompok Maute ialah kelompok militan Islam sesat dan sangat berbahaya. Kelompok itu menghancurkan kota dan mengusir mereka sejak 2015. Banyak di antara warga trauma untuk kembali ke kota mereka sejak serangan itu.
Kerabat Maute bersaudara mengatakan sebelum mendirikan Dawlah Islamiya, keduanya memiliki hubungan dengan pendiri Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) di Maguindanao, almarhum Ameril Umbra Kato, seorang ulama radikal, komandan di MILF. (Ire/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved