Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

AS Kirim Pesawat Pengebom B52

MI
11/1/2016 00:00
AS Kirim Pesawat Pengebom B52
(AFP/JUNG YEON-JE)
AMERIKA Serikat (AS) mengirim pesawat pengebom ke wilayah udara sekutunya, Korea Selatan (Korsel), kemarin. Pengiriman itu merupakan bentuk pamer kekuatan yang ditujukan untuk pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un yang baru saja memerintahkan uji coba bom hidrogen.

Pada Rabu (6/1) lalu, Korut melakukan uji coba bom hidrogen sebagai upaya persiapan bela diri. Namun, uji coba bom yang pengembangannya ke arah bom nuklir tersebut telah memicu reaksi internasional.

Ketegangan di Semenanjung Korea kian memuncak. Negara tetangga Korut, Korsel, bereaksi dengan menyampaikan pesan propaganda menentang Korut melalui pengeras suara yang berada di daerah perbatasan kedua negara.

Mesin pesawat pengebom tipe B52 Stratofortress milik 'Negeri Paman Sam' yang mampu membawa hulu ledak nuklir itu menderu di Pangkalan Udara Militer Osan, kemarin. Pangkalan tersebut berada sekitar 70 km selatan daerah antara perbatasan Korsel dan Korut.

Saat terbang di wilayah udara Korsel, pesawat B52 itu dikawal satu jet tempur milik Korsel dan satu jet tempur AS. Penerbangan pesawat pengebom AS hanya sebentar dan lalu mendarat di Pangkalan Udara Andersen di Guam.

Juru bicara angkatan bersenjata AS di Korsel mengatakan misi pesawat pengebom B52 tersebut ialah merespons aksi provokatif yang dilakukan Korut.

Pesawat tersebut pernah ambil bagian dari latihan militer bersama AS dan Korsel. Latihan militer kedua negara yang bersekutu itu sempat mendapat kecaman dari Korut. Namun, kedatangan pesawat pengebom B52 jarang dipublikasikan pihak Korsel.

Kemarin, pemimpin Korut Kim Jong-un membela diri. Ia menyatakan uji coba bom hidrogen Korut yang pertama kali dilakukan itu merupakan bentuk bela diri untuk mengantisipasi perang nuklir melawan AS. Pyongyang empat kali melakukan uji coba bom hidrogen.  Masyarakat internasional pun marah dan mengecam tindakan Korut. Korsel, seteru Korut, juga mengecam keras uji coba bom tersebut. Sebagaimana dikutip kantor berita pemerintah Korut, KCNA, Kim menegaskan itu ialah sebuah langkah bela diri demi menjaga perdamaian nyata di Semenanjung Korea. "Keamanan regional menghadapi bahaya perang nuklir disebabkan kaum imperialis yang dipimpin AS," ucap Kim.

"Ini (uji coba bom hidrogen) hak yang sah dari kedaulatan sebuah negara dan tindakan benar yang siapa pun tidak boleh mengkritiknya," jelas Kim yang dilaporkan KCNA. Tak hanya itu, pihak Pyongyang menuduh AS dan sekutunya, Korsel, sedang menghasut untuk menuju perang.

Pernyataan itu disampaikan Kim saat melakukan kunjungan ke Kementerian Angkatan Bersenjata Rakyat Korut, kemarin. Kunjungan tersebut dilakukan untuk menyampaikan selamat atas kesuksesan uji coba bom hidrogen. (AFP/*/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya