Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hebat, Indonesia Juara Umum ASEAN Schools Games 2019

MI
16/8/2019 17:05
Hebat, Indonesia Juara Umum ASEAN Schools Games 2019
Menteri Pemuda Olahraga Imam Nahrawi(DOK KEMENPORA)

INDONESIA tampil trengginas di perhelatan ASEAN Schools Games (ASG) 2019 pada akhir bulan lalu. Para atlet muda Merah Putih mengukuhkan posisi di puncak teratas klasemen dan berhak menyandang gelar juara umum. Terakhir kali Indonesia menjadi juara umum ASG pada 2015 di Brunei Darussalam.

Indonesia mengoleksi 43 medali emas, 34 medali perak, dan 25 me dali perunggu dengan total raihan 102 medali. Ini merupakan prestasi yang membanggakan dan melegakan mengingat persaingan yang cukup ketat di ASG pada tahun ini. Pasalnya, ada Thailand dan Malaysia selalu menempel ketat Indonesia di klasemen per-olehan medali.

Tak ada hasil yang akan mengkhianati usaha. Para atlet telah melakoni pelatnas secara intensif. Program-program latihan di pelatnas pun fokus pada peningkatan kemampuan fisik, teknik, dan mental.

Khusus peningkatan kapa-sitas mental para atlet, Kementerian Pemuda dan Olahraga meng-gandeng Quantum Champions untuk memberikan pelatihan. Pelatihan mental bersama Quantum Champions penting agar mental para atlet menjadi lebih baik dan penuh energi positif. Selama pelatihan, para trainer membangun mental anak-anak dari perspektif emosional.

Tujuan dari pelatihan itu mengajarkan pesertanya untuk mengontrol emosi negatif dan kemudian melepaskannya. Diharapkan, para atlet menjadi  lebih tenang dan percaya diri saat menghadapi lawan di lapangan.

Kini, kerja keras anak-anak terbayar sudah. Mereka sukses menyabet predikat juara umum. Bahkan raihan medali emas kontingen Indonesia mampu melebihi target. Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk ASG 2019, Yayan Rubaeni, sangat puas atas penampilan anak-anak."Penampilan anak-anak luar biasa. Saya salut dan bangga. Saya yakin Indonesia turut bangga. Ini karena di usia yang tergolong muda, mereka menunjukkan dedikasi dan perjuangan maksimal untuk mengibarkan merah putih," kata Yayan.

Pembibitan atlet muda ASG penting bagi para atlet muda Tanah Air. Di ASG, para atlet belajar menganalisis kemampuan lawan serta melatih mental mereka. Event itu mampu menghadirkan atlet-atlet pelajar terbaik di kawas-an Asia Tenggara. Ini merupakan kesempatan yang tepat untuk mengasah kemampuan sebagai atlet.

Atmosfer kompetisi yang ketat dan persaingan sehat menjadi suasana yang terbangun selama pelaksa-naan pertandingan di semua arena cabang olahraga di ASG."Kompetisi seperti ASG sangat bagus untuk diikuti oleh para atlet muda Indonesia.

Terlepas dari adik-adik ini masih dalam masa training to compete, banyak hal yang bisa diambil dalam event ini. Misalnya, hal tersebut menjadi parameter pelatih untuk melihat progres atlet, menambah jam terbang dalam mengasah mental atlet dalam pertandingan internasional, dan menjadi penyemangat pelajar-pelajar di daerah untuk menjadi timnas pelajar," kata Suryo Agung, mantan atlet lari nasional.Pemerintah akan terus mendukung pembinaan atlet muda.

In-donesia membutuhkan bibit-bibit unggul olahragawan nasional yang nanti meneruskan jejak senior mereka dalam berprestasi di kancah internasional."Ini merupakan bentuk konsistensi Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk terus melakukan pembinaan usia dini kepada para atlet muda. ASG menjadi kesem-patan yang baik bagi para atlet untuk menjajal kemampuan di perhelatan multievent.

Diharapkan ke depan, mereka bisa mengikuti multievent lain di level yang lebih tinggi," tutur Menpora Imam Nahrawi.Selama ini, Kemenpora banyak melahirkan atlet muda dari Sekolah Khusus Olahraga, pusat pendidikan dan latihan pelajar (PPLP), termasuk dari pusat pendidikan dan latihan mahasiswa (PPLM).

Sekolah Khusus Olahraga dan PPLP khusus membina serta mengarahkan talenta-talenta muda berbakat agar menjadi atlet kelas dunia. Harapannya, para orangtua berani melirik Sekolah Khusus Olah raga dan PPLP sebagai pilihan pendidikan bagi anak-anak mereka. Karena selain kurikulum olahraga, Sekolah Khusus Olahraga dan PPLP juga menyediakan kurikulum seperti sekolah umum.

"Saya berharap orangtua tidak lagi melarang keinginan anak-anaknya jika mereka mau menjadi atlet. Dukungan orangtua menjadi salah satu hal terpenting bagi kesuksesan seorang atlet. Apalagi jika memang anak memiliki bakat dan talenta di bidang ini.

Percayalah bahwa pe-merintah hari ini tidak abai dengan keberhasilan para atlet. Tidak abai dengan yang telah mereka persembahkan untuk Merah Putih," tambah Menpora asal Bangkalan itu.

ASG 2019 berlangsung pada 17 sampai 25 Juli di Semarang, Jawa Te-ngah. Selain target juara umum dan ajang pembinaan atlet-atlet muda nasional, yang tidak kalah penting yaitu penanaman nilai-nilai seperti friendship, sportivitas, serta makna yang terkandung dalam slogan unity, spirit, dan respect dapat diimple-mentasikan sehingga membentuk karakter para atlet. Inilah yang menjadi kunci dan gagasan utama penyelenggaraan ASG. (S3-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya