Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ben pun Beristirahat Selamanya di Negeri yang Dicintainya

Uta/FL/X-8
14/12/2015 00:00
Ben pun Beristirahat Selamanya di Negeri yang Dicintainya
(CORNELL UNIVERSITY)
INDONESIANIS Profesor Benedict Richard O'Gorman Anderson, 79, atau lebih dikenal Benedict Anderson, sangat mencintai Indonesia.

Mungkin ia lebih mencintai Indonesia daripada negerinya sendiri, Amerika Serikat (AS).

"Dia menemukan tempat beristirahat selama-lamanya di Indonesia," ujar praktisi hukum dan pegiat hak asasi manusia Todung Mulya Lubis, mengomentari berpulangnya Ben Anderson, di Kota Batu Malang, Jawa Timur, kemarin.

Todung yang pernah beberapa kali datang ke Cornell University, AS, dan menginap di rumah Ben mengaku terkejut dan merasa kehilangan atas meninggalnya pemikir dan peneliti Indonesia itu.

"Meski belum pernah menjadi mahasiswanya di Universitas Cornell, saya cukup mengenal Ben dengan baik. Saya bertemu beberapa kali, bahkan tampil bersama dalam acara-acara seminar sejarah, baik yang dilaksanakan di Indonesia maupun di luar negri," kenang Todung.

Saat ini jenazah penulis buku Imagined Communities dan Revolusi Tiga Bendera itu disemayamkan di rumah duka Adi Jasa Demak Surabaya.

Menurut seorang kerabatnya, Kanis Suvianita, jenazah akan dikremasi Selasa (15/12) lalu diterbangkan ke AS.

"Pihak keluarga yang sudah berhasil dihubungi melarang petugas mengubah posisi jenazahnya. Apa pun kondisinya saat meninggal diminta tidak boleh diubah," salah satu petugas rumah duka M Hardi menambahkan.

Perjalanan karier Benedict diawali pada 1966 dan 1984.

Saat itu dia menjadi editor Jurnal Interdisipliner Indonesia.

Selain di Indonesia, pada 1970 Ben menjadi pakar untuk regional Asia Tenggara.

Sejumlah pendapat kritisnya membuatnya sempat dilarang masuk ke Indonesia pada masa pemerintahan Orde Baru di era Presiden HM Soeharto.

Ben Anderson meninggal di Hotel Orchids Garden, Kota Batu, kemarin, diduga setelah terkena serangan jantung.

Kepala Subbagian Humas Polres Kota Batu Ajun Komisari Waluyo mengatakan awalnya petugas akan mengautopsi untuk memastikan kematian almarhum.

Namun, pihak keluarga menolak.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik