Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa konsep disabilitas tidak hanya berlaku bagi manusia, melainkan juga pada makhluk hidup dan alam sekitar. Menurutnya, semua ciptaan Tuhan yang mengalami keterbatasan tetap layak dihargai dan dirawat.
Hal itu disampaikan Menag saat menerima audiensi Komisi Nasional Disabilitas (Komnas Disabilitas) Republik Indonesia di kantor Kemenag Jakarta. Pertemuan ini membahas penguatan layanan keagamaan inklusif, termasuk layanan haji ramah disabilitas.
"Bagi saya pribadi, disabilitas itu bukan hanya orang. Kucing yang pincang, burung yang tidak bisa terbang, rumput yang kering, bahkan sungai yang dikotori, semua itu bentuk disabilitas yang perlu diberikan pelayanan," kata Menag dalam keterangannya, Kamis (28/8).
Menag menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menghadirkan layanan inklusif, termasuk bagi kalangan disabilitas. Ia menjelaskan, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang mencetak Al-Qur’an dengan tanda isyarat. Saat ini, Kemenag juga tengah menyiapkan Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) Internasional yang juga akan melibatkan tunanetra.
"Nanti pembukaan MTQ Internasional itu di Istiqlal, jadi kita undang temen-temen untuk datang juga. Ini cara kita memberi ruang agar teman-teman difabel juga bisa menunjukkan kemampuannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komnas Disabilitas, Dante Rigmalia mengapresiasi dukungan Kemenag terhadap layanan pendidikan dan ibadah bagi penyandang disabilitas. Ia menilai keterlibatan Kemenag dalam penyelenggaraan haji 2025 telah memberikan ruang komunikasi yang lebih baik antara jemaah difabel dan petugas PPIH.
"Kami sudah mendampingi proses haji ramah disabilitas sejak 2023. Tahun 2025 kami dilibatkan lebih signifikan, bukan hanya mendampingi tapi juga turun langsung ke lapangan," ujar Dante.
Wakil Ketua Komnas Disabilitas, Deka Kurniawan menambahkan bahwa pihaknya berharap regulasi dan kebijakan Kemenag semakin kuat dengan pendampingan Komnas. Menurutnya, isu haji ramah disabilitas menjadi perhatian utama yang harus dijaga berkelanjutan.
"Kami berharap di 2026, meski penyelenggaraan haji akan dikelola Kementerian Haji dan Umrah, layanan ramah lansia dan disabilitas bisa dipertahankan, dijalankan, bahkan ditingkatkan dari berbagai aspeknya," tuturnya. (Fik/M-3)
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak kepala daerah untuk memperkuat dukungan terhadap penyuluh agama Islam
MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan maulid merupakan momentum istimewa karena memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw.
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
Menang Nasaruddin Umar mengenang almarhum Suryadharma Ali sebagai figur yang berdedikasi dalam penguatan tata kelola keagamaan nasional.
Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan bahaya nasionalisme eksklusif yang bisa melahirkan perpecahan. Sebaliknya nasionalisme inklusif menjadi fondasi utama
"Mau bikin ram justru bertolak belakang dengan kearifan masyarakat adat, padahal itu kebutuhan bagi penyandang disabilitas,"
Kerja sama KND dengan Media Indonesia di antaranya diwujudkan dalam penyelenggaraan Festival Setara dan Berdaya 2024 pada 11-12 Desember 2024.
ENAM lembaga negara yang tergabung dalam Kerja Sama untuk Pencegahan Penyiksaan (KUPP) mendesak pemerintah untuk segera meratifikasi Optional Protocol Convention Against Torture (OPCAT)
KND terbuka untuk melakukan kolaborasi dengan Kejaksaan Republik Indonesia dalam upaya membangun peradilan yang fair bagi penyandang disabilitas yang berhadapan dengan hukum
SEBAGAI Ketua Komisi Nasional Disabilitas, Dante Rigmalia membuat komisi ini sebagai tempat untuk memantau dan memastikan penyandang disabilitas mendapatkan hak-hak sebagai warga negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved