Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2025 dengan mengusung tema "Menguatkan Baznas, Mendukung Astacita" sebagai dukungan terhadap agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Rakornas tersebut diselenggarakan di Jakarta pada 26-29 Agustus 2025. Pada hari ini, Rakornas tersebut secara resmi dibuka oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bersama Ketua MPR RI Ahmad Muzani.
Dalam sambutannya, Ketua Baznas RI, Noor Achmad menegaskan bahwa Rakornas Baznas menjadi momentum penting dan tepat untuk mensinergikan program zakat dengan Asta Cita yang diharapkan bisa memberi dampak langsung dan nyata kesejahteraan yang merata bagi umat.
"Tema Rakornas 2025 mengandung makna besar agar zakat benar-benar menjadi instrumen transformasi sosial yang mampu mempercepat terwujudnya kesejahteraan umat dan mendukung Asta Cita," kata Noor di Jakarta, Selasa (26/8).
Menurutnya, dukungan Baznas terhadap Asta Cita terwujud melalui berbagai program nyata yang sejalan dengan misi pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi, hingga pembangunan inklusif dan berkeadilan.
"Melalui Rakornas ini, kita meneguhkan tekad bahwa Baznas akan terus bersinergi dengan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil untuk memastikan zakat benar-benar menjadi pilar yang menopang pencapaian Asta Cita serta mempercepat terwujudnya kesejahteraan umat dan visi Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Rakornas Baznas 2025 turut menghadirkan Baznas Awards yang memberikan hampir 1.000 penghargaan kepada berbagai pihak, mulai dari Baznas daerah, lembaga amil zakat (LAZ), tokoh publik, hingga mitra perusahaan.
Menurutnya, penghargaan tersebut menjadi bentuk apresiasi sekaligus pemacu semangat bagi semua elemen penggerak zakat.
"Harapan besar dari Rakornas ini adalah lahirnya langkah-langkah konkret yang semakin memajukan pengelolaan zakat di Indonesia. Zakat bukan hanya ibadah individual, tetapi dari gotong royong bangsa untuk menghadirkan keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan," ucapnya.
Rakornas kali ini juga menjadi penanda berakhirnya masa kepemimpinan Baznas periode 2020-2025. Ketua Baznas menyampaikan agar estafet kepemimpinan berikutnya tetap menjaga dan mengembangkan inovasi yang telah dibangun.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa peran Baznas sangat penting sebagai pintu masuk pengelolaan dana umat.
Menurutnya, ke depan Baznas tidak hanya mengurus zakat, tetapi juga diharapkan menjadi payung besar bagi pundi-pundi umat lainnya.
"Baznas sekarang semakin berkembang. Kita ingin menjadikan Baznas sebagai entry point, pintu masuk untuk mengumpulkan dana-dana umat. Apalagi jika diperkuat dengan pembaruan undang-undang wakaf, kekuatan umat akan semakin dahsyat," kata Menag.
Menag juga mengatakan bahwa Kementerian Agama siap melakukan pembinaan terhadap seluruh lembaga pengelola dana umat, baik Islam maupun agama lainnya, untuk bersinergi dengan program pemerintah dalam mengatasi kemiskinan.
"Ke depan, kita ingin menghimpun semua pundi-pundi umat dalam satu lembaga pemberdayaan dana umat. Jika ini dilakukan dengan sistematis dan profesional, insyaallah tidak ada lagi keterbelakangan di Indonesia," tuturnya.
Diketahui, turut hadir dalam pembukaan Rakornas, Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mo Mahdum, Wakil Kepala Perwakilan RI Kedubes Indonesia untuk Mesir M. Zaim, A. Nasution, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Ditzawa) Kemenag RI Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, serta jajaran pimpinan dan perwakilan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia. (H-3)
Ketua DPD RI menilai kemerdekaan sejati adalah ketika seluruh rakyat Indonesia, termasuk yang tinggal di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ekonomi syariah bisa menginfiltrasi program-program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Ketua DPD RI Sultan Najamudin menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah wujud kehadiran negara bagi masyarakat. inisiatif tersebut sejalan dengan poin keempat Asta Cita Presiden Prabowo
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
SALAH satu program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ialah Wajib Belajar 13 Tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved