Headline

Surya Paloh menegaskan hak istimewa parpol harus diiringi dengan tanggung jawab.

DPD RI: Sekolah Rakyat Implementasi Asta Cita untuk Bangun SDM Unggul

Akmal Fauzi
08/8/2025 21:44
DPD RI: Sekolah Rakyat Implementasi Asta Cita untuk Bangun SDM Unggul
Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin(Istimewa)

DEWAN Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat yang menjadi bagian dari pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Program ini dinilai sebagai langkah nyata untuk membangun sumber daya manusia (SDM) unggul, khususnya di wilayah yang selama ini sulit menjangkau layanan pendidikan formal.

Ketua DPD RI, Sultan Baktiar Najamudin, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah wujud kehadiran negara bagi masyarakat, terutama mereka yang berada dalam kondisi sosial dan ekonomi rentan. Ia menilai inisiatif tersebut sejalan dengan poin keempat Asta Cita, yakni membangun SDM unggul melalui penguatan pendidikan, sains, dan teknologi.

“Sekolah Rakyat adalah bentuk nyata keberpihakan negara terhadap masyarakat marginal. Kami di DPD RI mendukung penuh langkah progresif ini sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi SDM nasional,” ujar Sultan dalam keterangannya, Jumat (8/8).

Sultan secara khusus menyoroti pelaksanaan program ini di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, yang menjadi salah satu wilayah percontohan nasional. Menurutnya, kehadiran Sekolah Rakyat di daerah-daerah seperti Kaur menjadi penegasan bahwa pemerataan pendidikan adalah prioritas strategis menuju Indonesia Emas 2045.

Lokasi Sekolah Rakyat di Kaur telah lolos verifikasi untuk menjadi sekolah permanen, seperti di Desa Cucupan, Kecamatan Muara, dan renovasi SMAN 11. Semua persyaratan sudah terpenuhi dan kini menunggu Detail Engineering Design (DED) dari Kementerian PUPR.

Pembangunan fisik SMAN 11 di Desa Padang Petron terus berjalan dan ditargetkan mulai beroperasi pertengahan Agustus 2025. Sekolah ini akan menampung 100 siswa, terdiri atas 40 siswa SMA dan 60 siswa SMP.

“Kolaborasi antara Kementerian Sosial, Kementerian PU, dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan program ini. Sekolah Rakyat harus kita dorong menjadi gerakan nasional,“ tegas Wagub Bengkulu 2013-2015 ini.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa kesuksesan Sekolah Rakyat tidak hanya diukur dari berdirinya gedung sekolah. Kurikulum yang relevan, pelatihan guru yang adaptif, dan pendampingan sosial bagi siswa harus menjadi perhatian agar program benar-benar menjawab kesenjangan pendidikan.

“Pendidikan tidak bisa hanya dibangun dari gedung dan meja belajar. Kita perlu pendekatan yang humanis, relevan, dan mampu menjawab tantangan sosial-ekonomi siswa di lapangan,” terangnya. 

Sultan menilai program ini harus menjadi simbol transformasi pendidikan nasional menuju sistem yang lebih adil, merata, dan inklusif. Ia berharap Sekolah Rakyat dapat menjadi alat ampuh dalam pengentasan kemiskinan, sekaligus memperkuat fondasi ekosistem pendidikan berbasis keadilan sosial.

DPD RI berkomitmen menjadi mitra aktif pemerintah dalam mengawal implementasi Asta Cita, terutama di bidang pendidikan. Sultan memastikan, dukungan penuh dari DPD RI akan terus diberikan dalam bentuk pengawasan, legislasi, dan fasilitasi percepatan pembangunan sekolah-sekolah rakyat di seluruh Indonesia.

“Sekolah Rakyat harus kita jadikan sebagai tulang punggung pembangunan SDM bangsa, terutama di daerah-daerah tertinggal. Ini adalah investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Dalam konteks nasional, hingga semester I tahun 2025, pelaksanaan program Sekolah Rakyat menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada gelombang awal (Tahap I), pemerintah telah menetapkan sebanyak 100 lokasi rintisan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 63 lokasi telah resmi beroperasi sejak 14 Juli 2025, dengan total 247 rombongan belajar dan 6.180 siswa yang berasal dari keluarga rentan dan kelompok masyarakat kurang mampu. Akhir Juli 2025 juga sudah bertambah 37 Sekolah Rakyat dan ditargetkan penambahan 59 Sekolah Rakyat beroperasi pada September mendatang. Pemerintah menargetkan operasional tahap ini dapat dimulai pada pertengahan Agustus 2025, dengan dukungan anggaran pembangunan mencapai sekitar Rp206,17 miliar.

Secara keseluruhan, hingga pertengahan tahun 2025, total anggaran yang telah dikucurkan oleh Kementerian PU untuk mendukung program Sekolah Rakyat telah mencapai Rp327,1 miliar. (P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya