Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BINTANG-bintang raksasa di alam semesta selalu menjadi misteri bagi para astronom. Bagaimana bisa mereka tumbuh begitu besar, padahal radiasi dan angin bintang yang kuat seharusnya mendorong materi menjauh?
Ternyata jawabannya ada pada aliran gas raksasa yang tersembunyi di ruang antar bintang.
Tim internasional yang melibatkan ilmuwan dari Universitas Kyoto dan Universitas Tokyo menggunakan teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chile untuk mengamati wilayah pembentukan bintang dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya.
ALMA, dengan puluhan antena canggihnya, mampu menangkap emisi debu dan molekul lemah di jarak yang sangat jauh, sehingga memberi gambaran jelas tentang bagaimana materi mengalir ke bintang muda.
Ini adalah salah satu teleskop paling canggih yang umat manusia punya saat ini. Teleskop ini terletak di gurun Atacama, Chili, pada ketinggian sekitar 5.000 meter di atas permukaan laut.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bintang muda menerima pasokan gas melalui apa yang disebut streamer, yaitu aliran gas yang berfungsi seperti jalan raya raksasa di angkasa.
Salah satu streamer terlihat langsung menuju inti bintang, membawa materi cukup cepat untuk menyeimbangkan efek radiasi dari bintang.
Dengan aliran gas ini, bintang dapat terus menumpuk massa dan berkembang menjadi raksasa.
Peneliti studi ini, Fernando Olguin menduga bahwa materi yang membuat bintang tumbuh besar berasal dari cakram debu yang mengelilingi bintang.
“Awalnya kami menduga materi datang dari cakram debu besar di sekitar bintang, tapi kenyataannya streamer-lah yang membawa sebagian besar bahan bakar, Ini benar-benar mengejutkan, karena sebelumnya kami berpikir bahwa cakram adalah sumber utama pertumbuhan bintang,” ujar Olguin seperti dikutip dari laman scitechdaily.
Menariknya, streamer ini bisa tetap mengirim gas meski bintang pusat memancarkan radiasi yang sangat kuat. Ini artinya, bintang muda bisa terus tumbuh menjadi sangat besar, bahkan ketika bintang itu sendiri menolak materi yang mendekat. Penemuan ini mengubah pemahaman lama tentang bagaimana bintang masif terbentuk.
Sumber: Scitechdaily
Peneliti, Amir Siraj, dari Princeton University menemukan adanya "lengkungan" atau kemiringan yang aneh pada orbit beberapa objek di Sabuk Kuiper
Bintang neutron yang sangat magnetik ini, yang dikenal sebagai magnetar, kembali hidup dengan memancarkan sinyal radio aneh yang tidak sesuai dengan pemahaman astronomi saat ini.
Para astronom berhasil mengidentifikasi lubang hitam supermasif terbesar yang pernah tercatat, dengan massa mencapai 36 miliar kali massa Matahar
Gravitasi luar biasanya begitu kuat hingga dapat membelokkan cahaya dari galaksi-galaksi di belakangnya, menciptakan fenomena cincin Einstein yang tampak
Para astronom kembali dikejutkan oleh kemunculan objek luar angkasa misterius yang diyakini sebagai pengunjung antarbintang ketiga dalam sejarah manusia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved