Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Astronom Temukan Petunjuk tentang Keberadaan Planet Y

Bimo Aria Seno
25/8/2025 21:45
Astronom Temukan Petunjuk tentang Keberadaan Planet Y
Ilustrasi, Planet Y(freepik)

PARA astronom menemukan bukti baru yang menunjukkan keberadaan sebuah planet tak terlihat, yang untuk sementara diberi nama "Planet Y." Planet ini diduga mengorbit jauh di luar Neptunus dan menjadi penjelasan paling sederhana atas anomali misterius di Sabuk Kuiper.

Peneliti, Amir Siraj, dari Princeton University menemukan adanya "lengkungan" atau kemiringan yang aneh pada orbit beberapa objek di Sabuk Kuiper, sebuah wilayah dingin berisi sisa-sisa es pembentuk planet.

Gravitasi dari Planet Y diduga menjadi penyebab mengapa objek-objek di dekatnya terdorong miring sekitar 15 derajat dari bidang datar Tata Surya.

"Jika lengkungan itu nyata, penjelasan yang paling masuk akal adalah adanya planet yang belum ditemukan," kata Siraj. Ia menambahkan bahwa kemungkinan anomali ini terjadi secara kebetulan hanya sekitar dua hingga empat persen.

Menurut para peneliti, Planet Y diperkirakan memiliki massa lebih besar dari Merkurius namun lebih kecil dari Bumi. Planet ini mengorbit Matahari pada jarak 100 hingga 200 kali lebih jauh daripada Bumi.

Berbeda dari Planet Sembilan

Gagasan tentang planet tersembunyi bukanlah hal baru. Sebelumnya, para ilmuwan telah mengusulkan keberadaan Planet Sembilan, sebuah dunia hipotetis yang berukuran 10 kali massa Bumi dan mengorbit setidaknya 300 kali lebih jauh dari Matahari.

Namun, pengaruh Planet Y sangat berbeda, jika Planet Sembilan diyakini menyebabkan beberapa objek di kejauhan mengelompok dalam satu arah, maka Planet Y justru diduga memiringkan atau melengkungkan bidang orbit di Sabuk Kuiper.

"Tanda tangan gravitasinya berbeda," ujar Siraj. Ia menekankan bahwa kedua planet hipotetis ini, Planet Y dan Planet Sembilan bisa saja ada secara bersamaan tanpa saling bertentangan.

Masa depan pencarian

Para astronom tidak perlu menunggu lama untuk menguji teori ini. Observatorium Vera C. Rubin yang akan segera beroperasi akan melakukan survei langit selama 10 tahun dengan tingkat detail yang belum pernah ada sebelumnya.

Observatorium ini diharapkan dapat menemukan Planet Y secara langsung atau mengumpulkan lebih banyak bukti tidak langsung dari tarikan gravitasinya. "Rubin akan memperluas katalog objek trans Neptunus secara drastis," ujar Siraj.

"Jika Planet Y ada, kita mungkin dapat melihatnya dalam beberapa tahun pertama survey," tambahnya.

Meskipun saat ini masih sebatas hipotesis, sejarah astronomi mengajarkan bahwa anomali kecil seringkali berujung pada penemuan besar, seperti prediksi keberadaan Neptunus dan penemuan Pluto.

Kini, para ilmuwan menanti apakah Planet Y akan menjadi babak baru dalam pemahamanmtentang kosmos.

Sumber: earth.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya