Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PARA peneliti di Universitas Edinburgh, Skotlandia, saat ini sedang melakukan penelitian penting yang dapat membantu penanganan bagi penderita Alzheimer. Hal ini dilakukan dengan memeriksa 25 kucing yang menderita demensia.
Keterkaitannya terletak pada penumpukan amiloid-beta yang merupakan protein toksik yang merupakan salah satu ciri khas penyakit Alzheimer.
Penemuan ini dipercaya dapat membantu mengeksplorasi penanganan baru bagi manusia pengidap Alzheimer.
Pemimpin penelitian dari Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Edinburgh, Dr. Robert McGeachan menjelaskan bahwa demensia adalah penyakit yang mematikan, entah itu menyerang manusia, kucing, maupun anjing. Temuan ini pun menyoroti kemiripan yang mencolok antara demensia pada kucing dan penyakit Alzheimer pada manusia.
Otomatis penelitian ini membuka pintu untuk mengeksplorasi apakah pengobatan baru yang menjanjikan untuk penyakit Alzheimer pada manusia juga bisa membantu hewan peliharaan yang terkena demensia.
Tim peneliti yakin penemuan pada kucing ini bisa membantu memahami proses demensia dengan lebih jelas, serta menawarkan sebuah metode yang berharga untuk mempelajari demensia pada manusia.
Sebelumnya, para peneliti telah mempelajari masalah ini pada hewan pengerat hasil rekayasa genetika, meskipun spesies tersebut tidak secara alami menderita demensia.
Para peneliti menemukan bukti bahwa sel-sel pendukung otak, yang disebut astrosit dan mikroglia, memakan sinapsis yang terdampak. Proses ini dikenal sebagai pemangkasan sinaptik, sebuah proses penting selama perkembangan otak yang berkontribusi terhadap demensia.
Pakar dalam pengobatan kucing di fakultas kedokteran hewan, Profesor Danielle Gunn-Moore mengatakan penemuan tersebut juga bisa membantu memahami dan mengelola demensia pada kucing. (H-2)
Midkine, protein multifungsi, terbukti menghambat gumpalan amyloid beta pada model penyakit Alzheimer.
Temuan ini mereka dapatkan setelah melakukan pengamatan pada 25 otak post-mortem kucing yang sudah mati, beberapa di antaranya menunjukkan gejala demensia saat masih hidup
Studi terbaru menemukan perempuan dengan Alzheimer memiliki kadar asam lemak omega lebih rendah dibanding perempuan sehat.
Peneliti menemukan meningkatkan aktivitas mitokondria di otak dapat memulihkan memori yang hilang pada penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Penelitian terbaru mengungkap kemungkinan hubungan antara kebiasaan mengupil dan peningkatan risiko penyakit Alzheimer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved