Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

8 Bayi Lahir di Inggris Dari DNA 3 Orang Berbeda

Despian Nurhidayat
19/8/2025 09:30
8 Bayi Lahir di Inggris Dari DNA 3 Orang Berbeda
Ilustrasi.(freepik)

KECANGGIHAN teknologi dan modernisasi telah membuat delapan bayi lahir di Inggris menggunakan teknik IVF atau in vitro fertilization, di mana proses pembuahan sel telur oleh sperma yang dilakukan di luar tubuh, tepatnya di laboratorium, yang melibatkan DNA dari tiga orang. 

Metode ini, meski kontroversial, memberikan harapan bagi keluarga dengan penyakit mitokondria untuk tidak menularkan pada keluarganya dan menjadi uji coba pertama di dunia.

Para ahli di Newcastle University di Inggris dan Monash University di Australia menerbitkan hasil uji coba yang sangat ditunggu-tunggu tersebut dalam beberapa makalah di New England Journal of Medicine.

Penyakit genetik ini, yang memengaruhi satu dari 5.000 kelahiran dan belum ada obatnya, dapat menyebabkan gejala parah seperti kehilangan penglihatan serta penyusutan otot.

Prosedur baru ini, yang disetujui di Inggris pada tahun 2015, menggunakan DNA dari sel telur ibu, sperma ayah, dan sejumlah kecil DNA mitokondria sehat dari sel telur donor. Hal ini memunculkan istilah kontroversial namun banyak digunakan yani 'bayi tiga orang tua'. Meski begitu, hanya sekitar 0,1% DNA bayi berasal dari donor.

Melansir Al Jazeera, dari 22 perempuan yang menjalani perawatan di Newcastle Fertility Centre di timur laut Inggris, delapan bayi lahir. Keempat bayi laki-laki dan empat bayi perempuan tersebut kini berusia antara kurang dari enam bulan hingga lebih dari dua tahun.

Pada enam bayi, jumlah DNA mitokondria yang bermutasi berkurang 95-100%, sementara pada dua bayi lainnya, berkurang 77-88%, yang berada di bawah ambang batas penyebab penyakit.

Anak-anak tersebut saat ini sehat, meskipun kesehatan jangka panjang mereka akan terus dipantau.

Walaupun dapat dikatakan sukses, prosedur ini masih kontroversial dan belum disetujui di banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Prancis. Pihak yang menentang menyebutkan kekhawatiran etis, termasuk penghancuran embrio manusia dan kekhawatiran akan terciptanya 'bayi rancangan'.

Namun, para ahli berpendapat bahwa bagi keluarga yang menghadapi penyakit mitokondria yang parah, manfaat prosedur ini jelas dan dapat mengubah hidup. (H-4)

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya